SMOL.ID - SEMARANG - Namanya Ina Marlina. Dia adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Alisa-Khadijah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
-
Pengusaha sukses yang bergerak di bidang jasa ini selama empat hari, Jumat-Senin (7-10/2/2020) berada di Kota Semarang. Kedatangannya bersama Indah Rusdiniarti (Sekretaris Umum) dan Nani Rahmayani (ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan) adalah untuk melantik jajaran Pengurus Wilayah Jawa Tengah dan Dewan Pengurus Daerah kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah di Hotel Candi Indah, Jl Dokter Wahidin, Semarang.
Jiwa usaha Ina Marlina telah tumbuh sejak kecil, lahir dari keluarga pengusaha dengan ayah yang memiliki Toko Emas dan ibu penjual berlian. Semasa kuliah, Ina bahkan sempat menjadi penjual pakaian. Dia kulakan di Tanah Abang dan menjualnya kembali ke teman-temannya dengan sistem kredit.
-
''Siang saya jualan, malamnya kuliah. Ambil barang di Tanah Abang. Kalau tidak begitu kuliah saya tidak kebayar. Dari sanalah saya belajar bisnis. Sampai hari ini saya masih belajar. Apa saja saya kerjakan selama halal dan membawa berkah,'' terang perempuan yang lama mendalami seni teater ini.
Sebelum menjabat sebagai ketua umum Pengurus Pusat Alisa-Khadijah ICMI, Ina adalah ketua Dewan Pengurus Daerah Alisa Khadijah Bekasi. Setelah menjabat sebagai ketua umum PP Alisa-Kadijah, nama Ina semakin berkibar di tingkat nasional.
Ina tercatat sebagai Dewan Pakar Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jabar, Ketua Umum dan Pendiri Forum Wirausaha dan Intelektual Jabar.
Ina juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Jabar, yang sedang menyosialisasikan masjid ramah untuk anak.
Di tengah kesibukannya mengemban tugas sebagai motor penggerak banyak organisasi, ibu dari dua anak ini tetap menyempatkan waktu untuk 'quality time' bersama keluarga.
''Dalam seminggu selalu mengusahakan untuk ada waktu dengan anak-anak. Ajak mereka nonton atau makan di luar, pokoknya menghabiskan waktu bersama,'' jelas Perempuan alumnus Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (ISIP) Jakarta tahun 1991 ini.
Sukses menjadi pengusaha, tak serta merta membuat Ina ingin melebarkan sayapnya ke dunia politik. Meski kerap kali berhubungan dengan politisi, Ina masih enggan untuk berpolitik praktis.
''Jiwa saya sosialis. Itu akan berbenturan nantinya. Coba deh, saat ini adakah satu pemimpin yang bisa merealisasikan idealismenya? Saya nyaman begini, tidak terikat. Bisa berbuat dan memberi untuk kepentingan banyak orang,'' tambah lulus magister dari Institut Wirausaha Jakarta.
Saat ini, Ina sedang menikmati profesi barunya menjadi motivator. Ia banyak diundang ke pelosok daerah untuk memberi ceramah motivasi.
''Saya ingin selalu menebarkan energi positif kepada orang lain. Energi positif itu lahir dari pikiran positif di dalam diri yang selalu kita jaga. Sangat menyenangkan ya kalau bisa berguna bagi orang lain, sekecil apapun itu,'' terang Ina yang juga tengah serius membesarkan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Bekasi bersama Wali Kota Bekasi terpilih periode 2018-2023, Rahmat Effendi.
''Fokus saya saat ini di MES Kota Bekasi, bersama Pak Wali Kota terpilih insha allah bisa berguna untuk ummat.''
Di Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ina juga sedang gencar mendirikan koperasi berbasis Imaratul Masajid.
(Ali Arifin/smol - aa)