SMOL.ID - SEMARANG – Asosiasi Muslimah Pengusaha Indonesia (Alisa Khadijah – ICMI) Jateng membuka pasar tiban untuk menampung hasil panen raya petani Wonosobo.
Hal itu diungkapkan Ketua Wilayah Asosiasi Muslimah Pengusaha Indonesia (Alisa Khadijah – ICMI) Jateng periode periode 2020-2025 Zhakiah Joban SE, Sabtu (10/10/2020).
"Kami mbuka pasar tiban di Semarang karena para petani sayur di Kecamatan Garung dan Kejajar, Kabupaten Wonosobo saat ini sedang terpuruk. Sebab, harga hasil panen sayur sepekan terakhir anjlok," katanya.
-
Panen raya membuat harga sayuran mereka merosot drastis. Dia mencontohkan, harga tomat per kilo hanya dijual Rp 300 dan sawi per ikat hanya Rp 400.
"Dibanding harga normal yang bisa 5 kali lipat, tentu hasil panen raya ini sangat menyedihkan. Akibatnya, mereka sama sekali tidak dapat menikmati hasil panen."
-
Menurut Kia, hal ini benar-benar menyedihkan bagi petani sayur di Wonosobo. Saat panen yang ditunggu, harganya malah anjlok.
"Bahkan banyak sayur yang busuk sehingga dibuang karena tidak laku meski harganya sudah diturunkan drastis dari harga normal,” ujar Kia.
Untuk itulah pihaknya mengambil langkah strategis dan taktis. Salah satunya dengan membuka pasar tiban, pada Jumat (9/10/2020).
Jajaran pengurus wilayah Jateng Alisa ICMI dan pengurus Alisa ICMI Wonosobo, mendampingi para petani sayur Wonosobo sepanjang beberapa hari terakhir berhasil terjual sekurangnya 1,1 ton sayur.
Sayur-sayuran seperti wortel, kentang, brokoli, kobis, labu siam, terong dan edamame bisa dijual ke konsumen.
“Ini bentuk kepedulian kami terhadap penderitaan petani sayur Wonosobo terlebih di tengah derita pandemi seperti sekarang ini,” imbuh Kia yang juga Wakil Ketua Kadin Kota Semarang divisi Ekonomi Syariah ini.
Selain itu, pihaknya secara door to door dan melalui pesan di aplikasi daring juga melakukan penjualan khusus konsumen Semarang. Dengan fasilitas pengiriman ke rumah langsung, diharapkan warga Kota Semarang dapat ikut membantu menyerap hasil panen raya sayur para petani.
“Hasil panen edamame-nya kualitasnya sangat bagus karena ditanam di dataran tinggi. Rasanya lebih manis dan pulen, bijinya pun lebih besar dan warnanya hijau segar. Harganya juga sama dengan harga petani, kami tidak mengambil untung,” ujarnya.
Untuk penjualan di Semarang, Alisa sama sekali tidak mengambil untung dan harga langsung dari petani. Meski demikian, konsumen peminat wajib membayar biaya ongkir di dalam Kota Semarang setelah menghubungi nomor pemesanan di 082227171862.
Berikut daftar harga sayur mayur dari petani Wonosobo:
Kentang 12.000
Wortel 5.000
Kubis 3.000
Terong 4.000
Brokoli 13.000
Singkong 4.000
Ubi 3.000
Edamame 18.000
Tomat 5.000
Jipang 4.000
(Ali Arifin - aa)