Oleh: DR Dewi Sulistianingsih SH MH*)
SMOL.ID - Semua orang akan menjadi kreatif. Terutama dalam kondisi tertentu. Kondisi yang memaksa orang untuk melakukan kreativitas.
Kreativitas yang ada harus dimunculkan atau dibangun, tidak bisa sekadar “taken for granted”. Pendorong bisa dari mana saja atau dari apa saja.
Kreativitas bisa saja bawaan sejak lahir. Tapi perlu upaya mewujudkannya agar jadi karya yang bermanfaat bagi banyak orang.
Baca Juga: Saiful Jamil Disambut Meriah di Televisi, Ernest Prakasa: Turut Berduka Matinya Hati Nurani
Kreativitas berbeda dengan inovasi. Kreativitas adalah ide baru yang akan diwujudkan menjadi sebuah karya, intinya benar-benar baru. Sedangkan inovasi merupakan kelanjutan dari kreativitas. Bisa jadi ada kreativitas yang tidak dapat dilakukan inovasi.
Hasil kreativitas yang telah terwujud dapat menjadi ladang bisnis bahkan dapat menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya.
Di era persaingan global dan bahkan di era pandemi saat ini, banyak muncul ide kreatif.
Beberapa kreativitas yang dihasilkan masyarakat dapat berpotensi mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI). HKI merupakan sistem untuk melindungi hasil kreativitas intelektual.
Sebenarnya hasil kreativitas dapat dilindungi dengan aturan hukum lain selain HKI.
Namun, secara khusus aturan hukum yang ada dalam HKI melindungi hasil kreativitas manusia baik hak cipta maupun hak milik perindustrian.
Intinya mengapa melakukan hasil kreativitas ke dalam sistem HKI, yaitu:
(1) HKI memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap hasil karya kreativitas intelektual yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu;
(2) Negara memberikan hak eksklusif dan hak monopoli pada hasil kreativitas yang dilindungi HKI;
(3) Memberikan rasa aman untuk memproduksi atau mempergunakan dan bahkan mencegah pihak lain untuk mempergunakan hasil kreativitas kita yang telah dilindungi oleh HKI.
Kreativitas masyarakat yang berpotensi untuk dapat dilindungi oleh sistem HKI dapat kita lihat pada produk-produk yang dihasilkan oleh suatu daerah.
Baca Juga: Duta Besar Indonesia untuk Jepang: Semoga Prestasi Indonesia Bisa Dipertahankan
Artikel Terkait
Pesantren Sehat, Santri Kuat
‘Asyura’, Keutamaan, dan Kearifan Lokal
Konten Digital Indsutri Kreatif Diperkirakan akan Tumbuh Besar di TV Digital
Inilah Masa Ketika Anak, Istri, dan Cucu adalah 'Orang Lain'
Balada Legenda Ludruk Cak Kartolo, Sempat Antre BLT hingga Tawarkan Rumah