Strategi Pengenalan Karya Sastra pada Era Digitalisasi

- Senin, 2 Januari 2023 | 20:28 WIB

Strategi Pengenalan Karya Sastra pada Era Digitalisasi

Oleh: Dila Hibatun Maolida

SMOL.ID - Istilah sastra digital sesungguhnya tak bisa dilepaskan dari munculnya sastra cyber pada awal tahun 2000-an. Kita ingat ketika itu di Indonesia hadir komunitas-komunitas (milis) di dunia maya. Milis penyair adalah salah satu milis yang merupakan tonggak lahirnya sastra cyber.

Sastra digital atau sastra cyber merupakan karya sastra yang dipublikasikan pada media daring seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai negara di dunia. Proses penerimaan sastra dilakukan dalam jaringan (Garcia-Roca, 2020).

Memang, sejak awal tahun 2000-an budaya internet mulai merasuk di kalangan sastrawan kita, terutama generasi muda. Muncullah apa yang dinamakan “sastra digital” dan mulai menembus tembok-tembok sastra yang selama ini terasa asing bagi para insan sastra pemula.

Mereka tidak perlu gelisah lagi ketika karya mereka tidak bisa dimuat di koran atau majalah, karena perkembangan teknologi informasi memungkinkan mengunggah sendiri karya-karya mereka di akun media sosial yang mereka miliki. Baik melalui facebook, twitter, whatsapp, steller, maupun instagram.

Sastra digital atau Sastra cyber juga dapat didefinisikan sebagai aktivitas sastra yang memanfaatkan komputer atau internet. Perkembangan sastra cyber di Indonesia mulai dikenal oleh khalayak di akhir tahun 1990an bersamaan dengan diluncurkannya buku antologi puisi cyber berjudul Grafitti Gratitude (Septriani).

Baca Juga: Kiat-Kiat Membangun Kekuatan Diri agar Terhindar dari Tindakan Korupsi

Itulah awal mula adanya sastra digital yang perlu diketahui, kemudian secara filosofis sastra digital tidak berbeda dengan sastra lisan, sastra tulis, sastra cetak, dan sastra lainnya karena juga bertujuan mencerdaskan kehidupan budaya masyarakat kita (Merawati, 2017). Kita sadari bahwa saat ini telah muncul gendre sastra baru yakni sastra digital.

Sastra digital seperti Wattpad, PlukMe, Cabaca, dan Webtoon bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat menulis. Platform sastra digital terbuka bagi siapa pun untuk membuat akun dan menulis di akun miliknya.

Di zaman modern ini semuanya serba instan dan serba online. Menulis online bisa menjadi strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital berupa gadget dan aplikasi. Jadi, kalau kamu suka menulis, tidak perlu ribet lagi ingin menyimpan hasil karya kalian. Cukup download aplikasi untuk menulis dalam gadget.

Nah bagi kamu yang belum tahu karya sastra itu apa saja sih ?? dan aplikasi apa saja yang dapat membantu dan memudahkan kamu untuk mengunggah sendiri karya-karyamu, yuk simak artikel ini sampai habis.

Sastra novel
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra fiksi yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Cerita di dalam novel dimulai dengan munculnya persoalan yang dialami oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya.

Jika kamu ingin menulis novel kamu bisa menuliskannya di Wattpad. Wattpad merupakan aplikasi berjenis komik dan cerita bertulis di dalam siber yang bisa digunakan untuk pengarang mempublikasi karya sastra, aplikasi ini bersifat gratis untuk pembaca serta mudah di dapatkan dengan cara mengunduh di playstore pada bawaan hp android, dan App Store pada bawaan hp iPhone (Yusanta, 2000:21).

Halaman:

Editor: Ade Windiarto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tujuan Matematika Khusus di Sekolah Dasar

Senin, 6 Februari 2023 | 21:11 WIB

Peran Majalah Sekolah sebagai Penguatan Berliterasi

Senin, 23 Januari 2023 | 06:20 WIB

Pendidikan di Era Society 5.0

Minggu, 22 Januari 2023 | 20:26 WIB

Peran Teknologi dalam Pendidikan Masa Depan

Minggu, 22 Januari 2023 | 11:19 WIB

Pesan Perdamaian dalam Natal

Sabtu, 24 Desember 2022 | 19:05 WIB

Kebiasaan Natal dan Kaitannya dengan Kelahiran Yesus

Sabtu, 24 Desember 2022 | 19:01 WIB
X