Strategi Pembelajaran Inovatif untuk Generasi Mendatang
Oleh: Lintang Fairuza Syaraseti (Mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu)
SMOL.ID - Saat ini banyak sekali strategi ataupun model pembelajaran yang diterapkan di Indonesia guna menciptakan peserta didik yang unggul dan bermutu dengan cara yang menyenangkan bagi pesera didiknya.
Tetapi sayangnya beberapa pendidik tidak melakukan pembaharuan terhadap bahan ajar maupun cara ajarnya, sehingga peserta didik merasa tidak nyaman bahkan bosan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Dalam hal ini pendidik bisa mengubah model pembelajaran, salah satunya dengan menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif.
Untuk menghasilkan peserta didik yang kompeten, kreatif, mampu memecahkan masalah, mampu mengambil keputusan dengan bijak, serta dapat bekerjasama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka metode pembelajaran yang ditempuh harus berkualitas.
Tidak hanya berkualitas, metode pembelajaran yang digunakan juga harus mampu membuat peserta didik nyaman saat proses pembelajaran, karena kenyamanan sangat penting agar peserta didik lebih mudah menyerap apa yang disampaikan oleh pendidik.
Baca Juga: Meningkatkan Kecakapan Berliterasi pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan meningkatkan pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pendidik sebagai sumber yang memberikan pengetahuan dan peserta didik sebagai sumber yang menerimanya. Hal ini sejalan dengan pendapat ahli, Syaiful Sagala (2007) mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Inovatif adalah suatu hal yang bersifat memperkenalkan suatu yang baru atau bersifat baru. Saud (2014) menyatakan inovasi adalah pilihan kreatif, pengaturan dan seperangkat manusia dan sumber-sumber material baru atau menggunakan cara unik yang akan menghasilkan peningkatan tujuan-tujuan yang diharapkan.
Maksud baru disini bukan selalu menciptakan hal yang benar-benar baru, tetapi melakukan perubahan untuk menghasilkan pembelajaran yang tidak membosankan itupun termasuk dalam inovatif.
Banyak hal yang bisa dikatakan sebagai pembelajaran yang tidak inovatif. Partisipasi peserta didik yang pasif juga termasuk beberapa ciri-ciri dari pembelajaran yang tidak inovatif. Pembelajaran inovatif tidak selalu menerapkan metode pembelajaran yang baru, namun lebih dari perubahan yang terjadi pada pembelajaran konvensional ke pembelajaran aktif dan interaktif.
Baca Juga: Peran Majalah Sekolah sebagai Penguatan Berliterasi
Untuk dapat menerapkan pembelajaran yang inovatif maka dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Tenaga Pendidik harus selalu memperbarui perkembangan zaman terkait model pembelajaran inovasi dan terus mencoba untuk melakukan hal yang baru berdasarkan perkembangan zaman.
2. Tenaga Pendidik harus mampu membuat rencana pembelajaran dengan baik dan menetapkan waktu berdasarkan fase, sehingga materi yang diajarkan bisa tersistematis dan tercapai kompetisinya.
3. Tenaga Pendidik harus lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan fitur atau aplikasi agar mempermudah proses kegiatan belajar mengajar.
4. Membiasakan peserta didik untuk menyelesaikan masalah baik secara team maupun individu.
5. Sekolah memberikan evaluasi dan pembekalan mengenai pembelajaran inovatif setiap tahun ajaran baru.
Artikel Terkait
Upaya Mencegah Tindakan Korupsi bagi Petugas Pemasyarakatan
Strategi Pengenalan Karya Sastra pada Era Digitalisasi
Peran Teknologi dalam Pendidikan Masa Depan
Pendidikan di Era Society 5.0