SMOL.id - Ini kisah tentang karomah lain Syech Abdul Qadir Al-Jaelani, sultannya para wali Allah, yakni bisa membaca kehendak hati seseorang.
Adalah Syech Badi'uddin Khalaf bin 'Iyasy Asy-Syari'i Asy-Syafi'i yang menuturkan begini :
Syech Abu Amru Utsman As-Sa'di, pembesar Madzhab Syafi'i di zamannya, mengutusku ke Baghdad untuk mendapatkan salinan Musnad Imam Ahmad.
Baca Juga: Inilah Peristiwa Mengapa Syech Abdul Qadir Al-Jaelani Menjadi Sultan Para Wali Allah
Sesampainya di Baghdad, aku melihat orang-orang mengelu-elukan Syech Abdul Qadir Al-Jaelani. Aku pun membatin, "Jika memang orang ini seperti yang mereka elu-elukan, niscaya ia dapat menggambarkan apa yang ada dalam hatiku".
Aku kemudian berdandan dengan dandanan tak lazim, dan berkata dalam hatiku, "Aku ingin jika bertemu dengan Syech Abdul Qadir Al-Jaelani nanti, aku akan mengucapkan salam kepadanya, dan ia tidak membalas salamku dan beliau memalingkan wajahnya".
Dandanan seperti ini aku lakukan supaya ia menyuruh pelayannya agar memberiku kurma, "Berilah ia kurma sepenuh mangkok yang ada di tanganku, tidak kurang dan tidak lebih, walaupun satu biji".
Aku kemudian menemui beliau, dan sesampainya di sana aku mendapati beliau sedang duduk di mihrab. Beliau melihatku dengan suatu pandangan, yang dari pandangannya itu aku paham bahwa beliau mengetahui apa yang ada dalam hatiku.
Aku pun mengucapkan salam kepadanya, tetapi beliau tak menjawab salamku, bahkan ia memalingkan wajahnya dari hadapanku.
Lalu beliau berkata kepada pelayannya, "Berilah orang ini semangkuk kurma dan biji-bijian sebanyak 2 daniq yang masing-masing tidak boleh lebih 1 biji atau kurang 1 biji".
Baca Juga: Jadi Sultan Para Wali, Syech Abdul Qadir Al-Jaelani : Telapak Kakiku di Pundak Para Wali
Demi Allah, beliau menyatakan apa yang ada dalam hatiku, dan sejak saat itu aku tidak pernah lagi bersikap kurang ajar kepada beliau.
Ketika pelayannya datang, beliau membawa kopiah, dan ternyata itu adalah kopiahku. Beliau memegang kopiah itu dan mengisinya dengan separo kurma yang ia letakkan tengkurap.
Kemudian beliau memberikannya kepadaku dan mejawab salamku. Setelah itu beliau berkata, "Wahai Khalaf, bukankah engkau menginginkan ini semua?". Akhirnya aku pun mondok di pesantrennya, dan di situlah aku menerima banyak ilmu dan menerima hadits dari beliau.
Seperti yang ditulis Ibnu Watiniyah dalam buku Kisah-kisah Ajaib Syech Abdul Qadir Al-Jaelani, dijelaskan Syech Badi'uddin adalah seorang ulama hadits yang shaleh. Ia bermukim di Mesir dan mengembangkan Thariqat Qadiriyyah kepada para penduduknya.
Artikel Terkait
Buya Yahya: Orang yang Sedekah dari Hasil Mencuri bak Wudhu dengan Air Kencing, Astaghfirullah!
Syekh Ali Jaber: Doamu Tidak Kunjung Terkabul? Mungkin Karena Ini Penyebabnya
Ustadz Adi Hidayat: Dosa Pacaran Berguguran dengan Amalkan 1 Kalimat Ini, Ampuh?
Jangan Lakukan Ini Saat Baru Bangun Tidur atau Allah akan Murka Kata Gus Baha
Syekh Ali Jaber: Jauhkan Rumah dari Gangguan Jin dan Setan dengan Hal Ini
Teks Pidato Khutbah Jumat Tema: Orang-orang yang Diharamkan Masuk Neraka oleh Allah SWT
Naskah Khutbah Jumat, 23 Juni 2022 dengan Tema: Hal-hal yang Harus Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat
Teks Khutbah Jumat dengan Tema Anak Soleh Merupakan Penyejuk Hati dan Perhiasan yang Berharga
Teks Khutbah Jumat dengan Tema Golongan Orang yang Dilindungi Allah pada Hari Kiamat
Teks Pidato Khutbah Jumat dengan Pembahasan Perbuatan yang Merusak Pahala Amal Saleh