• Senin, 25 September 2023

Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022: Melihat Lagi Perjalanan Simbolik Nabi Ibrahim AS

- Selasa, 28 Juni 2022 | 20:24 WIB
Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022: Melihat Lagi Perjalanan Simbolik Nabi Ibrahim (Pixabay.)
Contoh Naskah Khutbah Idul Adha 2022: Melihat Lagi Perjalanan Simbolik Nabi Ibrahim (Pixabay.)

SMOL.ID – Ketahui khutbah Idul Adha 2022/ 1443 Hijriah lengkap dengan penjelasan di bawah ini.

Sebentar lagi umat muslim hendak menyambut datangnya Idul Adha 2022/ 1443 Hijriah. Peringatan hari raya Idul Adha tidak bisa dipisahkan dengan kisah perjalanan Nabi Ibrahim.

Umat Islam juga melaksanakan ibadah sholat berjamaah pada perayaan yang disebut dengan Hari Raya Haji beserta terdapat khutbah idul adha.

Khatib pun dapt menyampaikan khutbah Idul Adha yang bisa menggetarkan jiwa dan pikiran kepada para jamaah nya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Adha 1443H/ 2022 dengan Tema: Dua Ibadah Besar di Idul Adha

Terdapat kisah perjalanan simbolik Nabi Ibrahim dan Ismail yang seringkali disampaikan sebagai khutbah idul adha sebagai contoh kepada umat muslim agar menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT.

Terlepas dari itu, berikut contoh teks khutbah idul adha yang dapat Anda pahami penjelasannya.

Ma’asyiral Musliminwal Muslimat rahimakumullah, Ungkapan rasa syukur sudah seharusnya kita ungkapkan biqauli alhamdulillah karena sampai dengan saat ini kita masih mendapat anugerah dari Allah subhanahu wata’ala untuk tetap bisa menikmati dan menginjakkan kaki kita di atas bumi-Nya.

Terlebih lagi saat ini kita masih di berikan-Nya kesempatan untuk bertemu dengan hari raya Idul Adha 1443 H. Mudah-mudahan semua ini mampu menjadi motivasi kita untuk meningkatkan dan memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala.

اللهُ أَكْبَر ،اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ

Pertama, peristiwa haji ini berbasis pada cerita Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang kemudian diceritakan dalam Al-Qur’an. Ibrahim ‘alaihissalam adalah seorang nabi yang cerdas. Anak seorang penjual patung (disebutkan nama ayahnya adalah Tarakh, ada yang menyatakan adalah Azar).

Saat usia anak-anaknya dipenuhi dengan kisah-kisah ketaatan dan baktinya kepada kedua orang tuanya. Pada masa mudanya, Ibrahim ‘alaihissalam mengalami kegelisahan, bagaimana mungkin patung bisa memberikan perlindungan sedangkan ia tidak bisa melindungi dirinya sendiri.

Lalu Ibrahim ‘alaihissalam mencari siapakah sebenarnya Tuhan yang telah menciptakan ia, orang-orang di sekitarnya, dan alam semesta. Tatkala datang malam, ia melihat bintang, lalu ia menyangka bahwa itulah Tuhannya. Namun, tatkala bintang itu timbul tenggelam, ia pun berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”

Kemudian saat ia melihat bulan ia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tatkala ia tenggelam, Ibrahim berkata, “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.”

Halaman:

Editor: Syadza Haniya Anwar

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X