Saat Bayi, Syech Abdul Qadir Al-Jaelani Berpuasa dan Jadi Tanda Masuknya Bulan Ramadhan

SMOL.id - Pada suatu Ramadhan ketika Syech Abdul Qadir Al-Jaelani masih bayi, orang-orang tidak bisa melihat hilal karena tertutup awan.

Akhirnya untuk menentukan awal puasa, mereka mendatangi rumah Ummul Khair dan menanyakan apakah bayinya sudah makan hari itu. Saat mengetahui bahwa bayinya tidak mau makan, mereka yakin bahwa Ramadhan telah tiba.

Seperti ditulis Ibnu Watiniyah dalam buku Kisah-kisah Ajaib Syech Abdul Qadir Jailani, Fathimah, ibu Syech Abdul Qadir Al-Jaelani yang dijuluki Ummul Khair (Ibu Kebaikan) pernah berkisah :

Baca Juga: Syech Abdul Qadir Al-Jaelani Menjawab Semua Pertanyaan Para Ulama yang Hendak Menguji

Ketika aku melahirkan Abdul Qadir, dia tidak mau menyusu kepadaku selama siang hari di bulan Ramadhan. Saat itu pada hari pertama bulan Ramadhan cuaca dalam kondisi tertutup awan. Orang-orang kemudian datang dan bertanya kepadaku tentang Abdul Qadir, lalu kujawab bahwa dia tidak menyusu kepadaku hari ini.

Hal ini kemudian menjadi isyarat yang jelas bahwa hari itu adalah awal Ramadhan. Fathimah berpegang pada tanda yang diberikan bayinya ini dan semua mengikuti.

Kabar tersebut lalu menyebar luas, bahwa seorang bayi bernama Abdul Qadir lahir dengan membawa berbagai kemuliaan, dan bahwa ia bayi yang tak mau menyusu di siang hari pada bulan Ramadhan.

Baca Juga: Syech Abdul Qadir Al-Jaelani Menolong Kafilah yang Dirampok dengan Sandalnya dari Jauh

Dikabarkan pula bahwa sang ibunda mengandungnya pada usia 60 tahun. Dikatakan bahwa tak ada wanita yang bisa hamil di usia 60 tahun, kecuali itu wanita Quraisy.