Apa Perbedaan Puasa 10 Muharram Umat Muslim dengan Kaum Yahudi? Buya Yahya Menjawab

- Selasa, 2 Agustus 2022 | 11:47 WIB
Apa Perbedaan Puasa 10 Muharram Umat Muslim dengan Kaum Yahudi? Buya Yahya Menjawab (pixabay OpenClipart-Vectors / 27383 images)
Apa Perbedaan Puasa 10 Muharram Umat Muslim dengan Kaum Yahudi? Buya Yahya Menjawab (pixabay OpenClipart-Vectors / 27383 images)

SMOL.ID - Pada bulan Muharram, terdapat amalan disunnahkan bagi umat Muslim untuk dilakukan pada 10 Muharram.

Amalan tersebut yaitu puasa sunnah Asyura. Umat muslim akan melaksanakan puasa Sunnah Asyura pada tanggal 10 Muharram nantinya.

Bukan hanya umat Muslim, kaum Yahudi pun melakukan puasa di 10 Muharram karena sebagai bentuk bersyukur terhadap kemenangan Nabi Musa dan Bani Israil atas raja dzolim, Fir'aun.

Lantas, apa perbedaan antara puasa 10 Muharram umat Muslim dengan puasa 10 Muharram kaum Yahudi?

Baca Juga: Sangat Dianjurkan untuk Dikerjakan, Ini 12 Amalan Kebaikan di Bulan Mulia Muharram

Dilansir SMOL.ID dari video yang diunggah kanal YouTube Al-Bahjah TV, berikut ini penjelasan Buya Yahya.

Sebelumnya, Buya Yahya mengatakan bahwa saat sahabat Nabi diperintahkan untuk berpuasa di 10 Muharram yang membuat para sahabat memiliki rasa kejanggalan dalam hatinya. Namun, bukan berarti ingkar.

Sahabat menanyakan hal tersebut kepada Nabi, "Ya Rasulullah, hari 10 Muharram adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi. Sementara engkau melarang kami menyerupai kaum lain."

Rasulullah SAW menjawab ,"Kalau seandainya aku hidup sampai tahun yang akan datang, aku akan berpuasa tanggal 9 (Muharram)."

Buya Yahya menyampaikan, "Berniatlah untuk puasa Muharram, yaitu tanggal 10 Muharram khususnya. (Pada bulan) Muharram semuanya anda boleh berpuasa."

"Tapi jangan lupa hari yang paling agung di bulan Muharram ialah tanggal 10 Muharram yang disebut Asyura," kata Buya Yahya.

Baca Juga: 7 Tradisi Masyarakat Indonesia Sambut Bulan Muharram

Buya Yahya pun melanjutkan bahwa agar mendapatkan kesunnahan diatas kesunnahan, kasih muqaddimah di tanggal 9.

"Jadi agar berbeda dengan orang Yahudi, berpuasa di tanggal 10, ditambahkan satu yaitu tanggal 9," jelas Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Syadza Haniya Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X