SMOL.ID - Pernah mendengar istilah ‘thrifting’? Thrifting adalah istilah yang digunakan masyarakat dari berbagai kalangan saat memilih untuk belanja pakaian bekas.
Ini solusi tampil stylish dan fashionable dengan harga terjangkau untuk mengurangi problematika fast fashion.
Jadi, kamu tidak perlu lagi membeli barang-barang yang sedang tren dan mahal. Cukup dengan thrifting kamu bisa bergaya kekinian.
Sekarang banyak bermunculan usaha thrift shop, secondhand store, atau toko pakaian bekas, namun secara online.
Baca Juga: Lakukan 5 Tips Ini Agar Membuatmu Lebih Produktif Setiap Hari
Thrifting merupakan kegiatan yang dimulai pada akhir abad ke-19. Hal ini dipicu oleh fenomena harga pakaian baru yang sangat murah dan membuat masyarakat menerapkan budaya konsumtif.
Baru sekali dipakai, bisa saja pakaiannya langsung dibuang, sehingga hasil buangan tersebut akhirnya menggunung padahal masih dalam kondisi sangat layak.
Pengumpulan barang layak namun tak terpakai ini diinisiasi oleh komunitas Gereja Protestan, Salvation Army.
Mereka berinisiatif untuk menyumbang pakaian-pakaian pada siapapun yang membutuhkan. Akhirnya thrifting menjadi sebuah budaya yang lambat laun berubah menjadi bisnis yang menguntungkan.
Pakaian yang dijual sangat beragam, mulai dari yang model kuno gaya 90-an, pakaian biasa, sampai pakaian ala vintage yang harganya bisa jauh lebih tinggi karena dianggap sulit untuk dicari lagi.
Baca Juga: 4 Larangan Setelah Vaksin, Apa Aja Nih?
Sebelum melakukan thrifting, simak 5 life hack saat Thrifting yang akan memudahkan kamu dalam mencari harta karun.
1. Pakailah Pakaian dan Bergaya Seadanya
Bagi para thrifters, tampil dan bergaya seadanya adalah suatu kewajiban ketika berbelanja pakaian-pakaian di pasar. Hal ini akan membuat kamu lebih leluasa memilih dan meminimalisir tindak pencurian.
Apabila kamu terlalu fashionable saat berbelanja, maka bisa dipastikan harga yang diberikan oleh para penjual akan naik dan juga memancing para pencopet untuk mengincar kalian.
