Mau Merayakan Hari Valentine? Ternyata Begini Sejarahnya!

. SMOL.ID – Banyak orang beranggapan bahwa Hari Valentine yang diperingati setiap tanggal 14 Februari merupakan perayaan kasih sayang, padahal sejatinya perasaan tersebut dapat dirayakan setiap saat.

Meski begitu, pada realitanya fenomena Hari Valentine banyak ditunggu-tunggu oleh muda-mudi di berbagai negara untuk menyatakan perasaannya pada momen tersebut.

Selain itu, banyak pula yang rela menyiapkan hadiah istimewa bagi pasangannya Di Hari Valentine seperti memberi kado berupa coklat, bunga, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Viral di TikTok SILVERQUEEN Love Special Valentine 2023, Harga di Alfamart dan Indomaret

Di beberapa pertokoan dan restoran pun turut antusias menyambut hari tersebut dengan memasang hiasan bernuansa merah muda, bahkan di antaranya memberi harga promo pada produk-produk coklat yang mereka jual.

Namun, sebelum memutuskan untuk merayakan Hari Valentine, apakah kamu sudah mengetahui bagaimana sejarah dari terciptanya momen dengan nama tersebut?

Perlu kita ketahui bahwa Hari Valentine memiliki sejarah yang cukup menyedihkan.

Valentine bukanlah perayaan kasih sayang seperti yang orang-orang pikirkan, melainkan sebuah penghormatan yang diberikan kepada Santo Valentine yang menerima hukuman mati pada tanggal 14 Februari.

Oleh Caludius, seorang raja Romawi, Santo Valentine dihukum mati dengan cara dipancung karena ia menikahkan seorang prajurit muda peserta wajib militer kerajaan.

Hal ini dinilai melanggar aturan kerajaan pada masa itu.

Baca Juga: Wow...Reza Rahadian Beri Buket Cantik ke Prilly Latuconsina di Hari Valentine

Lalu, mengapa timbul tradisi hari kasih sayang dari peristiwa tersebut?

Jadi, sebelum terjadi proses hukuman mati tersebut, Santo Valentine sempat memberikan surat terakhirnya kepada gadis yang ia cintai.

Pada surat tersebut ia memberikan beberapa frasa penutup berupa “From Your Valentine” atau yang artinya “Dari Valentine-mu”.

Barangkali karena ekspresi cinta yang ada di dalam surat tersebut yang pertama kali ditulis pada abad ke 15, membuat banyak orang lain ingin meniru tindakan romantis tersebut.