FUHum UIN Walisongo Ziarah ke Makam Ulama Rembang

- Minggu, 12 Maret 2023 | 22:20 WIB
DI MAKAM MBAH RADEN SAMBU: Keluarga besar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUhum) UIN Walisongo dipimpin Dekan Prof. Dr. H. Hasyim Muhammad, M.Ag saat berziarah di makam Sayyid Abdurrahman atau akrab dipanggil Mbah Raden Sambu Rembang.
DI MAKAM MBAH RADEN SAMBU: Keluarga besar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUhum) UIN Walisongo dipimpin Dekan Prof. Dr. H. Hasyim Muhammad, M.Ag saat berziarah di makam Sayyid Abdurrahman atau akrab dipanggil Mbah Raden Sambu Rembang.

SMOL.id - Jajaran pimpinan, beserta para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Ziarah ke makam ulama Rembang. Mereka adalah Mbah Raden Sambu, KH Bisri Mustofa dan RA Kartini di Rembang.

Dekan FUHum Prof. Dr. H. Hasyim Muhammad, M.Ag menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian ziarah 53 wali di Nusantara dalam rangka Dies Natalis Ke-53 UIN Walisongo.

Sosok ulama pertama yang diziarahi adalah KH Bisri Mustofa. Tokoh NU itu, dikenal tidak hanya sebagai seorang Kiai, tapi juga budayawan, politisi dan penulis. Ayahanda Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Kiai Cholil Bisri (Mbah Cholil) ini menjadi teladan bagi banyak kalangan hingga kini.

Makam ulama kedua yang dikunjungi adalah Sayyid Abdurrahman atau akrab dipanggil Mbah Raden Sambu.

Ia merupakan salah satu tokoh ulama legendaris di Kota Lasem, Rembang yang merupakan putra Pangeran Benowo, putra dari Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, Raja Kerajaan Pajang, cikal bakal Kerajaan Mataram Islam.

RA Kartini

Adapun makam terkhir yang dikunjungi adalah RA Kartini. Istri Bupati Rembang kala itu, kendati wafat diusia 25 tahun, dia dinobatkan sebagai pahlawan perempuan yang dikenal sangat mencintai rakyatnya.

Terbukti tatkala dia memohon kepada sang guru, Mbah Shaleh Darat, untuk menterjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Jawa Arab Pegon.

Dekan FUHum Prof Dr H Hasyim Muhammad MAg mengatakan ziarah selain mendoakan, juga mengingat kembali perjuangan dan kiprah para ulama agar dijadikan inspirasi untuk pengembangan UIN Walisongo baik dalam pendidikan, penelitian maupun pengabdian.

"Mbah Sambu, Kiai Bisri Mustofa dan RA Kartini selama hidupnya tak kenal lelah dalam berdakwah dan mendidik masyarakat di Jawa, khususnya daerah Rembang. Bahkan karya-karyanya, Tafsir Al Ibriz misalnya, kitab tafsir karangan Kiai Bisri Mustafa tersebut hingga ini masih terus dikaji dan dijadikan rujukan oleh berbagai kalangan. Nah, kita bisa mengambil perjuangan, karya dan kiprah para tokoh tersebut sebgai pelajaran ini untuk kemajuan kampus kita tercinta", tutur Hasyim.

Editor: Muhammad Syafiq Ardiansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

WJNC 2023 Jual Tiket Penonton

Rabu, 4 Oktober 2023 | 14:49 WIB

Sopir Truk Pengantar Galon ST, Terancam Ngnggur

Rabu, 4 Oktober 2023 | 14:46 WIB
X