Jokowi Hadiri Pengambilan Sumpah Anwar Usman, Adik Ipar Kembali Duduki Kursi Ketua MK  

SMOL.ID - Anwar Usman, kembali terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi setelah mendulang suara terbanyak saat voting digelar 9 hakim MK.

Hari ini, Anwar Usman bersama Wakil Ketua MK terpilih Saldi Isra diambil sumpahnya di Ruang Sidang Pleno, Gedung MK disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sejak diucapkan sumpah maka, Anwar Usman dan Saldi Isra sah dan resmi menjadi Ketua dan Wakil Ketua MK masa jabatan 2023 hingga 2028.

Pengangkatan Anwar Usman menjadi Ketua MK didasarkan pada Keputusan MK RI Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengangkatan Ketua Mahkamah Konstitusi Masa Jabatan 2023-2028 yang ditetapkan di Jakarta 15 Maret 2023.

Baca Juga: Ketua MK Anwar Usman Nikahi Idayati Adik Kandung Presiden Jokowi Mei Mendatang

Sedangkan pengangkatan Saldi Isra didasarkan pada Keputusan MK RI Nomor 5 Tahun 2023 tentang Pengangkatan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Masa Jabatan 2023-2028 yang ditetapkan di Jakarta tanggal 15 Maret 2023.

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban Ketua/Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” demikian penggalan sumpah yang dibacakan oleh Anwar Usman dan Saldi Isra.

Usai prosesi pengambilan sumpah jabatan dan penandatanganan berita acara yang dilakukan di hadapan sembilan hakim konstitusi, Jokowi memberikan selamat kepada adik iparnya itu dan juga Saldi Isra.

Baca Juga: Resmi Menikah, Berikut Profil Singkat Ketua MK Anwar Usman dan Adik Jokowi Idayati

Sementara itu di lain tempat, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menepis adanya konflik kepentingan dengan terpilihnya adik ipar Jokowi sebagai Ketua MK.

Hasto meminta semua pihak tidak perlu khawatir dan curiga adanya konflik kepentingan. Menurutnya, selama presidennya Jokowi, tak perlu khawatir soal adanya konflik kepentingan.

Apabila ada konflik kepentingan, pasti suara PDIP sudah melejit hingga 300 persen.***