SMOL.ID - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN Walisongo) menggelar pelatihan media dakwah tradisional guna meningkatkan skill wirasa, wiraga, wirama, dan wirupa dalam berdakwah.
Acara digelar di Ruang Sidang Utama Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Pada Selasa, 21 Maret 2023.
Ketua Laboratorium Dakwah (LABDA), Yuli menyampaikan, "Pelatihan media tradisional ini diadakan guna menambah bekal mahasiswa dalam berdakwah. Tidak hanya itu, pelatihan ini penting diadakan karena sekarang marak orang yang overthinking dengan kegiatannya dan berakhir stress. Orang yang banyak mikir, kurang dzikir akan mengalami keadaan yang membuat orang stress. Padahal adanya dzikir tersebut, termasuk dalam wirasa yang harus diperhatikan oleh seseorang termasuk dai,” ungkapnya sebelum membuka acara pelatihan tersebut.
Baca Juga: Harga Segini Fitur Melimpah, Ini Spesifikasi Poco X5 Pro
Ayu Faiza Algifahmy, koordinator divisi media dakwah tradisional juga menambahkan bahwa pentingnya acara ini sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilaii dakwah bagi mahasiswa.
Karena sejatinya Islam dan budaya lokal tidak bisa terpisahkan. Dengan demikian mahasiswa bisa memulai berdakwah dengan kecenderungan dan keistimewaanya masing2.
Acara pelatihan ini digelar dengan kuota terbatas, yaitu hanya untuk 40 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi sehingga, tidak semua mahasiswa dapat mengikuti serangkaian acara pelatihan media dakwah tradisional tersebut.
Baca Juga: Kabar Transaksi Janggal Rp 300 Triliu Bikin Gaduh, Komisi III Panggil Menko Polhukam, Menkeu dan PPATK
Acara diisi oleh Ari Eko Budiyanto, yang merupakan lulusan S2 Pendidikan Seni, UNNES, dan sekarang sedang menjadi dosen di salah satu Universitas di Indonesia.
Ia mengatakan jika Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin sehingga tidak ada pengharaman dari islam untuk terciptanya sebuah kesenian.
Namun demikian tidak serta merta bebas, tetapi terdapat syarat seni yang dibolehkan Islam yaitu jika dalam kesenian tersebut tidak mengandung penyelewengan ajaran Islam.
Baca Juga: Polres Karanganyar, Cek Ketersediaan Bahan Pangan di Pasar Tradisonal Jelang Ramadhan
Adapun materi yang disampaikan oleh Ari Eko Budiyanto yaitu Seni dalam Pandangan Islam dan Seni dalam Media Dakwah.
Dua topik tersebut mengundang antusias mahasiswa yang mengikuti pelatihan untuk bertanya.
Terdapat pertanyaan yang menarik, dari Trika, salah satu peserta pelatihan. Pertanyaan yang disampaikan terkait dengan pandangan pemateri terkait pengharaman seni sebagai media dakwah oleh salah satu oknum.
Artikel Terkait
Pengurus Daerah IPHI Se-Solo Raya Dilantik Prof Imam Taufiq
UIN Walisongo Resmi Kukuhkan Profesor Imam Yahya sebagai Guru Besar Ilmu Fikih, Ini Perjalanan Karirnya
Tambah Jumlah Guru Besar, UIN Walisongo Kukuhkan Prof. Dr. Hasyim Muhammad, M. Ag.
Rektor UIN Walisongo Sebut Prof Hasyim sebagai Pemikir Handal, Dikukuhkan Jadi Guru Besar
Adakan Diskusi Ilmiah, Program Studi PMI UIN Walisongo: Wujudkan Prodi yang Multidisipliner
Gandeng Balitbang dan Diklat Kemenag RI, KPI UIN Walisongo Gelar Pelatihan Humas Pemerintah
Kemenag RI Goes To Campus! Ajarkan Goverment Public Relations ke Mahasiswa KPI UIN Walisongo
UIN Walisongo Berhasil Raih Peringkat 1 Satker Terbaik KPPN Semarang II Award
Orasi Ilmiah Pengukuhan Prof. Muhlis di UIN Walisongo, Awal Kegundahan Bagi Hasil: Anak Kandung yang Ditirikan
Prof. Muhlis Jadi Guru Besar Ilmu Ekonomi, Rektor UIN Walisongo: Menjaga Prinsip untuk Jauh dari Riba
Dapat BAZNAS Award 2023, Prof. Dr. Imam Taufiq jadi Cendekiawan Muslim Pendukung Zakat Sejahterakan Umat
Perhatikan Penyandang Disabilitas dan Santri, Prof. Imam Taufiq: Siap Berikan Ruang Pendidikan Tinggi Terbaik