Tradisi Dugderan di Kota Semarang Kembali Digelar Meriah Pasca Pandemi

- Selasa, 21 Maret 2023 | 21:13 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

SMOL.id - Dugderan, kirab budaya yang telah digelar sejak tahun 1881 kembali hadir di Kota Semarang.

Tahun ini, tradisi yang menjadi salah satu event pariwisata unggulan kota Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus memperingati Hari Jadi ke-476 kota Semarang digelar lebih meriah pasca pandemi.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan rasa syukurnya atas penyelenggaraan Dugderan tahun 2023 ini.

Baca Juga: Kabar Transaksi Janggal Rp 300 Triliu Bikin Gaduh, Komisi III Panggil Menko Polhukam, Menkeu dan PPATK

"Alhamdulillah, tahun ini Dugderan dilakukan secara penuh seperti sebelum pandemi lalu," ungkap mbak Ita, sapaan akrabnya.

Penyelenggaraan Dugderan tahun ini juga mempunyai hal yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana wali kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum, tidak lagi sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Purbaningrat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, Mbak Ita juga menyampaikan ucapan selamat memasuki bulan Ramadhan dan rasa syukurnya karena setelah pandemi, sejumlah kegiatan dapat dilaksanakan tanpa pembatasan.

"Semua kegiatan bisa sepenuhnya dijalani. Ibadah sudah 100%, Alhamdulillah sudah bisa diadakan di masjid, mushola, langgar," terang Mbak Ita.

Namun, ia tetap menghimbau kepada warga kota Semarang agar dapat menyesuaikan dengan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan tetap memakai masker ketika di tempat yang ramai.

Pada tahun ini, rangkaian acara Dugderan di Kota Semarang digelar secara penuh tanpa ada pembatasan, yang berbeda dari dua edisi sebelumnya saat pandemi Covid-19 terjadi.

Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Pemuda untuk mengikuti kirab. Antusiasme warga masyarakat untuk menyaksikan pawai Dugderan juga terlihat di Masjid Agung Kauman Semarang dan Masjid Agung Jawa Tengah.

Baca Juga: Terungkap! Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa Tenyata Pernah Menikah

Tema Dugderan kali ini adalah 'Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi’, yang mengandung arti kebangkitan perekonomian masyarakat Kota Semarang setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengungkapkan hal ini.

Meskipun acara Dugderan tahun ini digelar tanpa pembatasan, pihak panitia tetap memberikan pesan kepada warga kota Semarang untuk tetap menyesuaikan dengan protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: Salman Al Farisi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X