SMOL.ID – Memasuki Ramadhan, umat islam mempunyai tradisi ritual shalat taraweh. Biasanya masyarakat lebih memilih shalat taraweh dengan durasi cepat, bacaan suratnya pendek.
Namun tidak demikian shalat taraweh di masjid Islamic Center. Masjid itu tetap mentradisikan taraweh satu juz semalam. Durasinya bisa lebih dari dua jam untuk shalat yang 11 rekaat.
Tradisi shalat taraweh satu juz itu sudah dimulai semenjak di masjid Agung Karanganyar lama.
Baca Juga: IPHI Jateng Gelar Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional, Peserta Lulus 100 Persen
Saat itu takmir masjid bekerja sama dengan ponpes Isy Karima Karangpandan menggelar shalat taraweh satu juz. Itu dimulai sekitar tahun 2010-an.
Imam taraweh mesti didatangkan khusus dari ponpen Isy Karima yang merupakan ponpes hafidz Quran.
Karena itu santrinya setiap tahun menjadi rebutan untuk menjadi imam masjid, tidak saja di Indonesia, bahkan luar negeri seperti Malaysia, Brunei, Singapura, bahkan Amerika dan Eropa.
Baca Juga: Terjerat Pinjol Jadi Motif Pelaku Nekat Bunuh dan Mutilasi Ayu Indraswati
Karena itu selama Ramadhan, paling tidak ada dua sampai tiga imam hafidz Quran yang menjadi imam di masjid Agung Karanganyar. Bahkan pimpinan ponpes Isy Karima Ustadz Syihabudin Abdul Muis sering mengawali menjadi imam di situ.
Dari informasi yang dimiliki smol.id, jamaah shalat taraweh edisi khusus itu bukan sedikit karena kalah dibandingkan dengan yang menggelar shalat taraweh cepat. Justru ribuan jamaah berdatangan ikut shalat taraweh satu juz. Minimal ada 1.500-an jamaah dari seantero Karanganyar.
Yang menggelar shalat taraweh satu juz memang tidak banyak. Di Karanganyar hanya di masjid Agung dan ponpes Isy Karima yang justru menggelar taraweh dua juz semalam, dengan jamaah santri di situ. Masyarakat umum sedikit sekali.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi Ayu Indraswati Ternyata Teman Pria Kenalan di Facebook
Karena itu ketika shalat taraweh edisi khusus itu digelar di masjid Agung, jamaah berbondong-bondong. Mereka umumnya ikut karena ingin menuntaskan tilawah Quran minimal satu juz saat taraweh yang biasanya selesai malam 27 Ramadhan.
Sayang setelah masjid Agung dibangun bagus dan takmirnya berganti semua, tradisi yang sudah berjalan sekitar tujuh kali itu hilang. Takmir masjid Agung yang berganti nama masjid Agung Madaniyah memilih kembali ke tradisi biasa, shalat taraweh pendek.
Beruntung semua takmir masjid Agung lama pindah ke Islamic Center dan tradisi shalat taraweh khusus itu, sertya tradisi pengajian rutin mingguan, bakda maghrib, dan selepas shalat fardlu saat Ramadhan diteruskan. Dan jamaah ternyata terus mencari dan mengikuti jamaah shalat taraweh khusus itu.
Artikel Terkait
Tradisi Masyarakat Jawa Sambut Ramadhan, Nyadran, Megengan hingga Nyorog
Pelantikan DPC GMNI Kabupaten Tegal Periode 2023 - 2025, Ini yang Disampaikan Ketua Terpilih
Maraknya Tawuran Pelajar, Begini Sikap dan Tuntutan GMNI Kabupaten Tegal
Juliyatmono dan H Imam Syafii Terima IPHI Jateng Award
Ganjar Pastikan Ketersediaan dan Harga Pangan Aman Selama Ramadhan
Ramadhan 1444 H: Jadwal Imsak Kamis 23 Maret 2023 Wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya
Pelaku Mutilasi Ayu Indraswati Ditangkap di Temanggung
Pelaku Mutilasi Ayu Indraswati Ternyata Teman Pria Kenalan di Facebook
Terjerat Pinjol Jadi Motif Pelaku Nekat Bunuh dan Mutilasi Ayu Indraswati
IPHI Jateng Gelar Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional, Peserta Lulus 100 Persen