Putri Sulung Gus Dur Alissa Wahid Disangka TKW! Kopernya Diaduk-aduk Oleh Petugas Bea Cukai

SMOL.ID – Media publik kembali ramai dengan pembahasan salah satu lembaga negara, yakni Bea Cukai.

Belakangan ini Bea Cukai ramai diperbincangkan sebagai buntut dari banyaknya dugaan pejabat publik yang melakukan pencucian uang.

Salah dua yang ramai dibicarakan di media sosial ialah mulai dari curhatan seorang warganet yang pernah diminta membayar pajak jutaan rupiah hanya untuk menerima piala kemenangan miliknya yang dikirim dari Jepang.

Hingga yang terbaru ialah anak sulung Gus Dur Alissa Wahid yang menceritakan soal pengalaman kurang menyenangkan yang didapatkannya dari petugas Bea Cukai pada beberapa tahun lalu saat dirinya pulang dari Taiwan.

Baca Juga: Dikira TKW Pulang dari Taiwan, Koper Anak Gus Dur Alissa Wahid Diaduk-aduk Petugas Bea Cukai 'Digaji Berapa?'

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau yang biasa dikenal sebagai Alissa Wahid merupakan putri sulung Gus Dur.

Diketahui melalui Twitter miliknya @AlissaWahid, dirinya menceritakan pengalaman sepulang dari Taiwan.

Ia dikira Tenaga Kerja Wanita (TKW) oleh petugas Bea Cukai saat di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Oleh petugas tersebut, Alissa Wahid diperlakukan kurang menyenangkan bahwa dirinya menilai hal ini merupakan tindakan yang kurang sopan dilakukan oleh seorang petugas Bea Cukaidi.

Alissa Wahid bahkan mengaku jika koper miliknya sempat diaduk-aduk. Ia juga diberondong sejumlah pertanyaan, "Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa saja? Buka kopernya”

Perlakuan kurang menyenangkan itu dialami Alissa Wahid saat ia pulang sehabis menghadiri acara konferensi di Taiwan pada beberapa tahun yang lalu, sekitar 2019 -2020.

Ketika ia tiba di Bandara Soetta, Alissa Wahid diarahkan ke meja pemeriksaan seraya diminta membuka koper oleh petugas Bea Cukai yang merupakan seorang perempuan.

Baca Juga: Harta Kekayaan dinilai Janggal KPK Panggil Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono

"Suatu ketika saya pulang dari Konperensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yg di dalam itu.

Mbak petugas nanya :