Anung: Pemkab Terlambat Antisipasi Sehingga Angka Kemiskinan Karanganyar Tinggi

- Kamis, 25 Mei 2023 | 14:04 WIB
Anung Marwoko, Wakil Ketua DPRD Karanganyar.
Anung Marwoko, Wakil Ketua DPRD Karanganyar.

SMOL.id – Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar Anung Marwoko menilai Pemkab Karanganyar terlambat, tidak segera bertindak cepat mengantisipasi perubahan keadaan, sehingga kemiskinan cenderung meningkat dan tidak segera turun, tidak seperti daerah lain di Solo Raya.

‘’Saya melihat ada tiga faktor penyebab angka kemiskinan menjadi tinggi. Terlebih di era setelah pandemi ini. Pertama karena banyaknya KIS (Kartu Indonesia Sehat) warga yang ternyata kena blokir. Dan ini harusnya segera dicarikan penggantinya,’’ kata Anung, Kamis (25/5).

Kedua adalah faktor harga pupuk yang tidak menentu dan barangnya sulit didapat. Akibatnya banyak petani kelimpungan menjadi miskin. Ketiga adalah PHK di perusahaan karena pandemi ini mengakibatkan perusahaan banyak ambruk terkena dampak.

Baca Juga: Bank Jateng Dipercaya Masuk Komite Pelaksana CSR di Jepara

Dan lagi-lagi banyaknya pengangguran ini tidak diantisipasi. Paling banter anjuran untuk menjadi pelaku UMKM tapi setelah itu dibiarkan berjalan sendiri, tidak ada arahan untuk menggerakkan mereka biar berjalan.

Tiga faktor di sektor kesehatan, pertanian dan perindustrian perdagangan ini menumpuk sehingga terjadi kemiskinan yang berlanjut. Daerah lain sudh bergerak, tapi Karanganyar tidak, sehingga wajar jika akhirnya angkanya tinggi.

Anung mengatakan, seharusnya ketika KIS terblokir dan itu banyak keluhan muncul, segera Dinas terkait menggerakkan BPJS daerah sehingga warga yang terblokir segera dapat ganti. Setiap hari kasus itu kami temukan, warga harus membayar sendiri kesehatannya.

Baca Juga: Ganjar Bantu Percepatan Penanganan Jalan Amblas di Banjarnegara-Kebumen

Sdangkan pupuk, mestinya Pemda juga mengantisipasi dengan mengamankan persediaan, dan warga bisa mendapatkan dengan mudah dan cukup, dengan bantuan pemkab. Itu menjadikan mereka berterimakasih sekali karena pemkab betul-betul membantu.

Untuk dampak PHK yang menjadikan mereka menjadi pelaku UMKM, pemkab bisa memberikan fasilitasi agar U<K< berjalan. Misalnya ada gerakan ASN membeli mie ayam, besoknya gerakan beli cilok, hari lain gerakan beli bakso. Itu sudah mendorong pelaku usaha UMKM hidup.

Gerakan membeli produk Karanganyar itu sudah bagus, dan ditindaklanjuti dengan gerakan membeli produk Karanganyar. Ini akan membantu warga juga. Dan ingat gerakan itu tidak perlu dengan menggelontorkan APBD untuk modal dan lainnya.

Karena itu Anung setuju jika Bupati ke depan adalah yang memiliki nisi cepat mengantisipasi berbagai hal itu agar kemiskinan tidak tinggi dan cepat diantisipasi. Pekerjaan rumah ke depan sangat banyak.(joko dh)

Editor: Muhammad Syafiq Ardiansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sultan HB X: Semua Saudara Tidak Perlu Rusuh

Senin, 5 Juni 2023 | 18:53 WIB
X