Viral! Puteri Indonesia Intelegensia 2019 Jadi Calo Tiket Coldplay, Ngaku Dapat 100 Lembar dari Orang Dalam

SMOL.ID - Viral di media sosial, Puteri Indonesia Intelegensia 2019 Lycie Joanna Jon Sen jadi calo tiket konser Coldplay.

Oleh Lycie si Puteri Indonesia Intelegensia tiket dijual dua kali lipat dari harga normal.

Parahnya, Puteri Inonesia Intelegensia Lycie itu seolah merasa bangga jadi calo, bahkan blak-blakan mengaku memegang 100 tiket konser Coldplay dari orang dalam.

Awalnya akun Twitter @hendyaw mengunggah cuitan menyindir sulitnya mencari tiket konser Coldplay bahkan ada 65 orang tertipu sebuah akun media sosial dengan kerugian lebih dari Rp 200 juta.

Baca Juga: Raup Untung Rp257 Juta, Begini Cara Pasutri Tipu-Tipu Modus Open Jastip Tiket Konser Coldplay

Akun @hendyaw menampilkan tangkapan layar penawaran Lycie Joanna Jon Sen tiket konser Coldplay di akun media sosial-nya.

Tangkapan layar Intagram berisi penawaran tiket Lycie dengan harga yang sudah dinaikkan dari harga sebenarnya.

"Guys beberapa yang dapet udah aku chat ya. Yg gak dapet sorry banget. Kalau mau ikut kuota 2 tp harga sudah naik nih dari orang dalemnya. Jadi buat yang mau-mau aja ya nanti aku share pricelistnya,“ cuit Lycie.

Tampaknya penawaran Lycie menuai cibiran dari netizen dan menyebutnya sebagai calo. Namun menanggapi cibiran itu, Lycie malah mengaku dirinya mendapatkan tiket dari orang dalam karena hidup itu memang butuh relasi.

“Nih ya 'hidup itu harus punya relasi, kalau ga punya relasi u mau jadi apa?' Dalam hidup selalu butuh calo! Sadar ga sadar semua orang pernah jadi calo. Kalau ga bisa punya relasi setidaknya jangan jadi haters“ kata Lycie.

Ungkapan Lycie membuat netizen semakin menghujatnya, terlebih banyak penggemar Coldplay yang harus gigit jari setelah gagal berburu tiket konser.

Selain itu, ada 65 orang menjadi korban penipuan pembelian tiket Colplay karena nekat membeli di akun media sosial.

Baca Juga: Pelaku Penipuan Penjualan Tiket Konser Coldplay Ditangkap di Yogyakarta

Akibat penipuan itu kerugian dialami korban total 227 juta.

"Tadi pagi, kerugian Rp183 juta, korbannya pun bertambah dari 60 menjadi 65 orang, maka kerugian juga bertambah" kata Muhammad Zainul Arifin selaku pengacara para korban.