Persetubuhan ABG di Parimo, Kapolda Sulteng Pastikan Bukan Prostitusi

- Kamis, 1 Juni 2023 | 20:25 WIB
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho pastikan tidak ada prostitusi di kasus persetubuhan anak. (Ilustrasi)
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho pastikan tidak ada prostitusi di kasus persetubuhan anak. (Ilustrasi)

SMOL.ID - Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho memastikan tidak ada jual beli atau prostitusi dari kasus persetubuhan anak di Parigi Moutong (Parimo).

Antara para pelaku dan korban persetubuhan anak di bawah umur saling mengenal.

Irjen Agus Nugroho mebeberkan awal mula persetubuhan para pelaku dengan korban masih di bawah umur itu terjadi.

Sebelum kasus itu terjadi, antara para pelaku dengan korban sudah saling mengenal.

Antara pelaku dengan para korban mengenal karena biasa bertemu saat berkumpul di bekas rumah adat.

Di bekas rumah adat itu, korban bekerja sebagai tukang memasak makanan dan digaji oleh salah satu pelaku inisial ARH yang merupakan ASN guru SD.

Baca Juga: Kisah Pilu Gadis Remaja Jadi Budak Seks 11 Pria di Parimo, Kini Harus Operasi Pengangkatan Rahim

"Pelaku dengan korban saling mengenal, clear ya," ujar Irjen Agus saat jumpa pers di Mapolda Sulteng, Kamis 1 Juni 2023.

Sedangkan persetubuhan itu pertama kali terjadi, antara korban dengan FN (22) mahasiswa merupakan pacar. Saat itu persetubuhan terjadi karena bujuk rayu F akan memberikan uang ke korban.

"Korban mau mengikuti keinginan saudara F karena diiming-imingi dengan sejumlah uang tertentu sehingga korban melakukan," ungkap Irjen Agus.

Setelah persetubuhan terjadi, F kemudian cerita ke teman-temannya mangkal di bekas rumah adat. F mengatakan, korban bisa dibayar dibayar.

"Celakanya saudara F yang sebelumnya pacar dari korban menginformasikan hal ini kepada teman-temannya yang lain yang biasa mangkal di bekas rumah adat tersebut, bisa dibayar dengan uang," ungkap Agus.

Kabar mengenai korban bisa disetubuhi dan dibayar terdengar oleh pelaku lain sehingga mereka ikut mendekati. Pelaku lain termasuk guru ikut mengiming-imingi korban agar mau diajak bersetubuh.

"Pelaku-pelaku lain akhirya melakukan hal yang sama dengan mengiming-imingi sejumlah uang tertentu. Ada yang akan memberikan sebuah handphone, ada yang memberikan baju, ada yang bahkan sampai berani mengatakan seandainya korban hamil, dia siap bertanggungjawab menikahinya," ujar Agus.

Baca Juga: Polisi Sebut ABG di Parimo Bukan Diperkosa tapi Disetubuhi, Anggota DPR: Yang Penting Proses Hukumnya!

Halaman:

Editor: Lina Setiawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X