SMOL.ID – Saat pertemuan dengan tim Satgas Pangan dari pusat yang dipimpin Kapolri, Wabup Karanganyar Rober Christanto sempat melaporkan keprihatinannya soal petani muda dari kalangan milenial yang hampir tidak ada lagi.
‘’Saya keliling bertemu petani, rata-rata usia paling muda itu sudah 50 tahun. Mana yang milenial, kalangan muda? Tidak ada. Mereka tidak tertarik menjadi petani. Ini ancaman masa depan. Kalau tidak ada petani terus bagaimana kita makan?’’ kata Wabup, Selasa (6/6).
Karena itu di kesempatan tersebut yang juga dihadiri tim beranggotakan dari Kementan RI, Ketahanan Pangan, polisi dan lainnya, dia minta agar dipikirkan supaya pertanian ini menarik perhatian anak muda agar regenerasi petani terjaga.
Baca Juga: 100 Pemuda-pemudi Jateng Ikuti Workshop Kewirausahaan
Salah satunya memang persoalan pupuk yang selalu menjadi keluhan setiap petani menjadi salah satu sebab kalangan muda tidak tertarik bertani, menjadi petani. Bayangkan jika kebutuhan pupuk urea 25 ton hanya terpenuhi 18 ton saja. Kurang 7 ton petani harus pontang panting sendiri mencari pupuk.
Pupuk NPK butuhnya 54 ton terpenuhi hanya 9,5 ton untuk 289.000 petani di Karanganyar. Untuk mendapatkan pupuk itu harus menjadi anggota gapoktan dan memiliki kartu tani. Padahal yang memiliki kartu tani baru 29,5 ribu petani saja.
Dinas Pertanian memang terus mendorong petani untuk bisa mendapatkan kartu tani itu. Tapi kendalanya memang belum semua petani bergabung dalam gapoktan sehingga sulit memperoleh kartu tani. Padahal tanpa kartu tani tidak bisa mendapatkan pupuk.
Baca Juga: Sebanyak 574 Berkas Bacaleg Karanganyar Belum Ada yang Lengkap
Hotman Tambunan pimpinan tim Satgas Pangan yang datang ke Karanganyar mengatakan, timnya datang untuk mengecek kelangkaan pupuk, penyebab dan kendalanya. Juga alsintan bantuan pemerintah apakah tersalur ke petani sasaran dengan baik, termasuk bansos untuk petani.
Juga kemungkinan alsintan rusak apakah dihapus dari aset negara, atau diperbaiki atau didiamkan saja menjadi mangkrak. Sebab alsintan itu sangat penting untuk modernisasi petani sehingga mereka tidak manual lagi. Dan itu harapan agar pertanian menarik generasi milenial.
Wabup menabahkan, untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk, petani di 9 kecamatan di Karanganyar sudah mulai melirik pupuk organik untuk menggantikan pupuk urea. Dan itu langkah bagus karena pertanian tetap bertahan dan Karanganyar jadi penyangga pangan nasional.(joko dh)
Artikel Terkait
Sarasehan Bersama Kades Se-Jateng, Ganjar Kebut Target Penurunan Kemiskinan Ekstrem
Sultan HB X: Semua Saudara Tidak Perlu Rusuh
Saksi Ahli Terdakwa Tak Bisa Hadir, Hakim Putuskan Sidang Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen Ahli Waris Ditunda
Tawuran Pesilat PSHT vs Suporter Sepak Bola Brajamusti di Yogyakarta Berakhir Damai
Kedua Terdakwa Pembunuh Pengusaha Jogja, Sama-sama Mengaku Tidak Membunuh
Korban Tenggelam di Sungai Progo Berhasil Ditemukan
Pemda Harus Segera Bertindak Atas Penangkapan BBL di Pantai Selatan
Mantap! Kapolres Brebes Sebar Nomor WhatsApp Pribadi, Masyarakat Bisa Laporkan Langsung Kejadian dan Aduan
Sebanyak 574 Berkas Bacaleg Karanganyar Belum Ada yang Lengkap
100 Pemuda-pemudi Jateng Ikuti Workshop Kewirausahaan