Seniman Reog Ponorogo se Karanganyar Desak Menko PMK Urus Pendaftaran ke Unesco

- Minggu, 10 April 2022 | 17:01 WIB
Seniman reog menggelar atraksi reog di halaman Gedung DPRD.
Seniman reog menggelar atraksi reog di halaman Gedung DPRD.

SMOL.ID – Sejumlah seniman reog Ponorogo di Karanganyar melancarkan protes atas niat Negara Malaysia mendaftarkan reog sebagai seni asli Malaysia. Mereka mendatangi DPRD Karanganyar dan berdemo di sana serta menggelar pertunjukan reog di halaman Gedung DPRD.

Anung Murwoko, Wakil Ketua DPRD yang menemui mereka menandaskan, semula aksi itu akan digelar bakda taraweh di Alun-alun Karanganyar. Namun dilarang Kapolres karena akan mengganggu kekhusyukan ibadah, apalagi tempatnya di depas masjid Agung.

‘’Setelah negosiasi sampai jam 02.00 dinihari, akhirnya DPRD mengijinkan mereka menyampaikan aspirasi dan menggelar aksi pertunjukan sebelum berbuka selepas ashar setelah berdialog dengan DPRD. Dengan segala hormat karena ini aspirasi rakyat maka DPRD bersedia ketempatan,’’ kata Anung Minggu (10/4).

Baca Juga: Ratusan Personel Polres Karanganyar Disiagakan Antisipasi Arus Mudik Lebaran

Sebetulnya reog yang akan diklaim Malaysia itu sudah didaftarkan ke Unesco tanggal 18 Februari lalu. Karena itu aksi tersebut dinilai sebagai bentuk dorongan bahwa keberadaan seni reog sudah membudaya dan menjadi aksi pendukung pendaftaran tersebut.

Anung mengibaratkan kalau orang akan mengurus akte kelahiran tapi hanya didaftarkan ke Kantor Desa saja tidak dilengkapi KTP, kartu keluarga dan lainnya mustahil akte itu akan diproses ke kantor atatan Sipil. Semua syarat harus dilengkapi.

Demikian pula seni reog itu, setelah didaftarkan, maka suara seniman reog, aksi pertunjukan itu ibarat pelengkap untuk pendaftaran ke Unesco itu segera diproses agar reog menjadi warisan budaya dunia tak benda sebagaimana wayang kulit dulu.

Kharisma, salah satu seniman reog mengatakan, menteri mesti tahu reog itu sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan masyarakat dan setiap kali menjadi pelengkap even seni di suatu daerah. Di Karanganyar sudah tersebar ke 17 kecamatan kecuali Jaten, olomadu, Karanganyar Kota dan Tasikmadu yang belum ada reog.

Slamet Riyadi mewakili seniman reog meminta DPRD juga tidak sekadar peduli reog tapi tidak mengagendakan pertunjukan reog dalam berbagai even seni yang ada. Keunggulan negara lain itu karena selain merasa mengakui reog menjadi bagian seni juga mengagendakan pertunjukan reog.

Anung dalam kesempatan itu juga menjanjikan akan memberi peluang reog mengadakan pertunjukan di DPRD. Dan dia bersama Dinas Dikbud berjanji akan mengawal protes tersebut ke Menko PMK untuk segera mengurus pelengkap pendaftaran reog di Unesco sebagai intangible humanities of the world. Agar seniman juga puas.

Kasus reog akan diklaim Malaysia sebetulnya sudah meledak tahun 2012 dulu bahkan Begug Purnomosidhi selaku Bupati Wonogiri memimpin langsung demo dengan menggelar reog besar-besaran. Sebab sebagai abdi dalem keraton dia bergelar Pangeran Suro Agul-agul.(joko dh)

Editor: Salman Al Farisi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ratusan Warga Karanganyar Nobar Film G30S/PKI

Minggu, 1 Oktober 2023 | 05:46 WIB

Robot Menjadi Ancaman Persaingan Kerja.

Sabtu, 30 September 2023 | 16:09 WIB

70-an Pemuda Hapus Tato di Islamic Center Karanganyar

Sabtu, 30 September 2023 | 13:08 WIB

Sepekan Gunung Merapi Terjadi Aktivitas Magmatik

Sabtu, 30 September 2023 | 10:59 WIB

Kebakaran Lahan Bekas PG Kersana Brebes, Ini Penyebabnya

Sabtu, 30 September 2023 | 08:15 WIB

Bupati Lantik Kepala BKPSDM dan Kadinas Lingkungan Hidup

Jumat, 29 September 2023 | 09:51 WIB
X