Bank Daerah Karanganyar Sabet Penghargaan Top BUMD Bintang Lima

- Sabtu, 16 April 2022 | 14:13 WIB
Dirut Bank Daerah dengan penghargaan Top BUMD tahun lalu.
Dirut Bank Daerah dengan penghargaan Top BUMD tahun lalu.

SMOL.ID – Setelah tujuh tahun berturut-turut menyabet penghargaan serupa, Bank Daerah Karanganyar akhirnya tahun ini menyabet penghargaan itu dengan embel-embel bintang lima, setelah sebelumnya masuk kategori bintang empat.

Penghargaan bergengsi yang diberikan lembaga yang bergerak mengamati perbankan Bussines Review itu akan diberikan oleh Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, 20 April mendatang. Tiga penghargaan Top BUMD disabet oleh Bank Daerah dengan penghargaan bintang lima, Top Pembina BUMD yang disabet Bupati Juliyatmono dan Top EO yang diraih oleh Dirut Bank Daerah Haryono.

‘’Ini sebuah kepercayaan karena pengujinya betul-betul pakar ekonomi dan pakar otonomi daerah serta politik seperti Prof Siti Zuhro. Karena itu memang tidak main-main untuk meraih penghargaan ini harus betul-betul top di bidang perbankan,’’ kata Haryono kepada smol.id Sabtu siang (16/4).

Baca Juga: Pastikan Jalur Mudik Aman, Satlantas Polres Karanganyar Pasang Rambu Tambahan

Penghargaan ini tidak lepas dari kinerja bank Daerah terutama tiga tahun terakhir yang cukup fantastis dengan aset yang meningkat tajam sudah di atas Rp 500 miliar. Sehingga kategori yang sebelumnya untuk memperoleh penghargaan ini adalah aset di bawah Rp 500 miliar, maka ke depan akan naik menjadi aset di atas Rp 500 miliar.

Bank Daerah yang sahamnya 100 persen dimiliki Pemkab Karanganyar ini memang tergolong BUMD yang cukup kreatif berusaha. Saat pandemi dulu ketika perusahaan dan perbankan lesu, Bank Daerah justru mengalami kenaikan fantastis sampai Rp 70 miliar setahun.

Ini memang merupakan sebuah kepercayaan dari masyarakat dan karena kinerja bank yang tidak lelah berhenti membersamai masyarakat untuk bangkit berusaha. Prinsip bank harus hadir di setiap geliat masyarakat memang harus dilakoni.

Ketika suku bunga tinggi karena harus mengejar untung maka justru bank Daerah memberikan penurunan suku bunga. Ketika nasabah kesulitan membayar kredit justru bank Daerah memberi keleluasaan agar nasabah cukup mengembalikan pokok. Bank juga terus memberi pendampingan pada nasabah untuk membangkitkan usahanya, tidak sekadar mengucurkan kredit.

Baca Juga: Dinilai Tanpa Data, DPRD 'Blejeti' LKPJ Bupati Karanganyar

Bank Daerah bukan tidak mau laba banyak, namun harus wajar. Jika kenaikan laba hanya karena bunga tinggi itu justru mencekik nasabah. Itu yang tidak diinginkan. Karena itu Bank Daerah ingin tampil sewajarnya, sehingga wajar ketika NPL (kredit macet/nonperforming loan) bisa di bawah 1 persen atau malah targetnya 0 persen dalam dua tahun mendatang dengan aset Rp 1 triliun.

Saat ini per 31 Desember aset bank ini mencapai Rp 477 miliar, dengan kredit Rp 433 miliar serta dana pihak ketiga mencapai Rp 377 miliar dan laba bersih setelah pajak Rp 6,6 miliar dengan NPL hanya 0,38 persen. Bank Daerah masih mampu setor ke kas daerah Rp 2,75 miliar.

Ke depan masih adaa satu rencana yang belum terwujud yakni bank ini akan menjadi bank syariah.(joko dh)***

Editor: Salman Al Farisi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ndarboy dan Shaggydog Ajak Joget Tetangga

Sabtu, 27 Mei 2023 | 11:10 WIB
X