SMOL.ID – Meski kenaikan bunga menjanjikan keuntungan yang tinggi, dan asal dikelola masih tetap aman, Bank Daerah Karanganyar tidak tertarik menaikkan suku bunga. Di bank tersebut masih relatif rendah karena prinsipnya menjadi wakil pemerintah daerah yang harus hadir saat rakyatnya butuh.
‘’Bahkan saat ini ada BPR yang mengobral bunga sangat rendah hanya 0,75 perbulan, artinya tantangan kemudahan itu semakin nyata di depan mata. Karena itu Bank Daerah mencoba tetap meraih kepercayaan dari masyarakat dengan jaringannya yang ada di 17 kecamatan di Karanganyar,’’ kata Haryono, Dirut Bank Daerah, Senin (25/4).
Saat bertemu smol.id di Karanganyar, Haryono mengatakan, bank tersebut ingin tetap dalam standar optimal yang sehat dalam operasionalnya. Dari ukuran pemberian kredit (loan to deposit ratio/LDR), NPL (nonperforming loan/kredit macet), dana pihak ketiga, semua aman.
‘’Saya cukup senang saat semua indikator perbankan bank ini semua sehat. Artinya dana yang diperoleh bank ini dari masyarakat semua bisa dipertanggungjawabkan dengan baik, dan walau tidak tinggi-tinggi sekali, masih menyumbang ke kas daerah.’’
Kalau menghitung rasio antara modal disetor Pemkab dengan setoran kas daerah dari bank ini masih relatif tinggi. Sebab modal disetor Pemkab hanya Rp 39,24 miliar. Hitungannya jika dideposito maka Pemkab akan menerima Rp 2,6 miliar.
Namun dengan dijadikan modal di bank Daerah ternyata Pemkab mendapatkan revenu Rp 2,76 miliar. Artinya relatif tinggi, dan yang juga penting, dana bank bisa menggeliatkan ekonomi msyarakat, dan Pemkab mendapatkan manfaat lain dengan kegiatan di luar bank yang dibiayai bank Daerah.
Sehingga sebagai bank yang sahamnya dimiliki sepenuhnya Pemkab Karanganyar, maka sewajarnya bank tersebut terus menjadi andalan untuk menjadi motor geliat ekonomi masyarakat. Sampai kapanpun, bank Daerah akan tetap menjadi bank andalan Pemkab Karanganyar.
Yang juga hebat, bank yang baru saja meraih penghargaan Top BUMD yang diserahkan Mendagri untuk bank BPR bintang lima, serta Bupati Juliyatmono sebagai pembina BUMD, serta Haryono sebagai Dirut Top BUMD, saat ini kredit macetnya hanya 0,032 persen. Artinya di bawah 0,1 persen, dan semua nasabah kreditnya mengembalikan pinjamannya.
‘’Kepercayaan itu yang harus kami jaga agar seterusnya muncul trust dari masyarakat. Ini yang penting, bukan menaikkan bunga,’’ kata dia.(joko dh)
Artikel Terkait
Satreskrim Karanganyar Bongkar Praktik Pemalsuan Merk Kapur Serangga ‘Bagus’
68 Korban Bencana Alam, Terima Bantuan dari Pemkab Karanganyar
Dinilai Tanpa Data, DPRD 'Blejeti' LKPJ Bupati Karanganyar
Pastikan Jalur Mudik Aman, Satlantas Polres Karanganyar Pasang Rambu Tambahan
Bank Daerah Karanganyar Sabet Penghargaan Top BUMD Bintang Lima
Prof Dr Sutoyo, Ketua PAN Karanganyar yang Tak Berminat Jadi Caleg
Agar Transparan, Bank Daerah Karanganyar Rogoh Kocek Ratusan Juta untuk Audit Total
Pengamanan Lebaran dan Cuti Bersama, Polres Karanganyar Siapkan 635 Personil Gabungan
Polres Karanganyar Lakukan Ram Check Sejumlah Bus Lebaran
Waktu Buka Puasa Ramadhan Hari Ini Jumat, 22 April 2022 Wilayah Kabupaten Karanganyar