SMOL.ID - Hepatitis misterius belum diketahui penyebabnya telah melanda dunia. Diduga, penyakit menyerang bagian hati anak-anak telah masuk ke Indonesia.
Tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat serangan hepatitis misterius dan terinfeksi virus.
Empat anak lagi juga dilaporkan terserang hepatitis misterius namun kondisinya masih stabil dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.
Baca Juga: Hingga 13 Mei 2022, Jumlah Penumpang KA Turun di Daop 6 Yogya Capai 250.199 Orang
Mengantisipasi kemungkinan penyakit hepatitis misterius menyebar ke mana-mana, berikut tips bagi orangtua dalam melindungai anak-anaknya disampaikan dokter spesialis anak konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI dr Hanifah Oswari seperti dikutip dalam sehatnegeriku.kemkes.go.id:
1. Orangtua diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” jelas dr Hanifah, Kamis 5 Mei 2022.
2. Mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.
Baca Juga: Gelombang Tinggi Selama Libur Lebaran, SAR Bantul Minta Wisatawan Waspada!
3. Pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit Hepatitis Akut. Secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
4. Bawa ke dokter atau rumah sakit sesegera mungkin, jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran.
Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.
“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” kata Prof Hanifah.
Artikel Terkait
Kemenkes Investigasi Tiga Anak Meninggal Dunia Diduga Terserang Hepatitis Misterius
Hepatitis Akut, Hepatitis A Akut dan Jamban
Kemenkes Pastikan Tidak Ada Kaitan Vaksinasi Covid-19 dengan Hepatitis Misterius Serang Anak-anak
Kasus Terbaru, 4 Anak Dirawat di RSPI Sulianti Saroso Diduga Terserang Hepatitis Misterius