Ilmu Gendhing Haryono Kelola Bank Daerah Karanganyar

- Selasa, 24 Mei 2022 | 13:56 WIB
Dirut Bank Daerah Haryono.
Dirut Bank Daerah Haryono.

SMOL.ID – Ilmu gendhing. Apa maksudnya? Itulah yang dilakukan Dirut Bank Daerah Karanganyar Haryono dalam mengelola bank tersebut, sehingga saat ini menjadi rangking ke-8 versi data Perbamida (Persatuan Bank Milik Daerah) se Indonesia.

Dengan aset Rp 503 miliar di akhir Desember 2021 lalu, di atasnya masih ada BPR Bank Jatim Surabaya, Bank Magelang, BPR Karangmalang Sragen, BPR Bank Jombang, BPR Wonogiri dan lainnya. Bank Daerah Karanganyar termasuk yang sudah besar.

Lalu ilmu gendhing yang bagaimana yang diterapkannya? Haryono mengatakan, ibarat sebuah gendhing atau lagu, maka irama dan penggemarnya harus dilihat jadi bahan pertimbangan. Tidak semua bisa dipukul rata.

Baca Juga: 426 Jamaah Haji, Usia Maksimal yang Boleh Berangkat 65 Tahun

‘’Kalau menghadapi kelompok orang muda, harus keras, irama rock lebih cocok, kalau orang tua apalagi di pesta mantenan maka keroncong lebih cocok. Kalau lagi senang mungkin irama chacha lebih pas, jika sedih yang mendayu lebih tepat,’’ kata dia, Selasa (24/5).

Di Karanganyar ini setelah 20 tahunan dia berkiprah di bank swasta dan Permodalan Madani, dia ingin mengabdikan dirinya di daerah kelahirannya. Dan kebetulan ditawari memimpin Bank Daerah Karanganyar.

Dari awal dia melihat tipologi nasabah di Karanganyar ini, jelas tidak bisa digeber dengan bunga tinggi atau kapital besar. Harus secara tepat menempat diri. Dan dia senang karena kebijakannya disuport oleh pimpinan daerah setempat.

Bank Daerah sepenuhnya milik Karanganyar, karena itu keberadaannya harus sepenuhnya untuk rakyat Karanganyar. Dan bank ini harus memainkan perannya serta hadir untuk rakyat Karanganyar. Ketika suku bunga bank lain tinggi, maka bank ini harus rendah.

Ketika bank lain menyetop landing atau kredit, maka bank ini harus tampil memberikan kredit yang membantu rakyat. Karena itulah situasi tersebut harus selalu dilihat dan jadi pertimbangan. Sehingga bank ini tidak bisa tampil dengan keuntungan tinggi, namun juga tidak boleh rugi sehingga membebani induknya?Pemkab Karanganyar. Bank harus tetap setor ke kas daerah.

Baca Juga: Penghargaan Exellent Bank dari Infobank untuk Bank Daerah Karanganyar

Karena itulah bank ini tidak bisa langsung besar, tapi tetap tumbuh dan menghasilkan keuntungan meski sedikit. Dan itulah suport yang diberikan Bupati dan Wabup serta DPRD. Bank ini jangan besar-besar labanya, jika efeknya mencekik rakyatnya dan akhirnya gulung tikar.

Haryono juga mengantisipasi jika ada intervensi politik yang dominan. Sebab ini bisnis kepercayaan, sehingga kepercayaan yang sudah bagus itu harus dipegang teguh dan jangan sampai dilepas. Dia menghindari intervensi politik karena hal itu justru menjerumuskan.

Haryono yang kini sedang menempuh doktor di bidang perbankan ini mengatakan, ingin seperti Bank Magelang yang kini asetnya sudah di atas Rp 1,23 triliun. Kelebihannya bank Magelang satu-satunya milik Pemkab Magelang dan semua gaji guru sudah dilewatkan bank itu.

‘’Suatu saat Bank Daerah juga akan menuju ke situ, dan ini semua perangkat pendukung sedang dipersiapkan. Kita perlu belajar dengan Bank Magelang juga,’’ kata dia. (joko dh)***

Editor: Salman Al Farisi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ratusan Warga Karanganyar Nobar Film G30S/PKI

Minggu, 1 Oktober 2023 | 05:46 WIB

Robot Menjadi Ancaman Persaingan Kerja.

Sabtu, 30 September 2023 | 16:09 WIB

70-an Pemuda Hapus Tato di Islamic Center Karanganyar

Sabtu, 30 September 2023 | 13:08 WIB

Sepekan Gunung Merapi Terjadi Aktivitas Magmatik

Sabtu, 30 September 2023 | 10:59 WIB

Kebakaran Lahan Bekas PG Kersana Brebes, Ini Penyebabnya

Sabtu, 30 September 2023 | 08:15 WIB

Bupati Lantik Kepala BKPSDM dan Kadinas Lingkungan Hidup

Jumat, 29 September 2023 | 09:51 WIB
X