Mendag Zulhas Syok Harga Kebutuhan Pokok Naik, Cak Imin:Kok Akting, Barang Naik Lama Kok Baru Kaget

SMOL.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku syok harga kebutuhan pokok naik. Kenaikan harga kebutuhan diketahui, saat Zulhas blusukan ke Pasar Cibubur pertama kali ngantor setelah dilantik menjadi mendag.

"Saya terus terang syok juga karena tadi pembelinya ngeluh, yang dagang juga ngeluh. Terasa sekali memang beban hidup itu meningkat. Itu kita tadi lihat langsung harga kebutuhan pokok semuanya hampir naik kecuali beras," tutur Zulhas, di Pasar Cibubur Kamis 16 Juni 2022.

Menanggi itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bersama (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melontarkan sindirannya melalui akun Twitternya.

Menurut Cak Imin, Mendag Zulhar berpura-pura kaget atau syok mendengar harga kebutuhan naik.

Baca Juga: Rakernas Partai NasDem: Anies, Andika dan Ganjar Capres 2024

Cak Imin yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2019-2024 menganggap Zulhas hanya akting.

"Menteri baru kok akting tapi pakai kaget, barang sudah naik lama kok baru kaget," tulis Cak Imin di akun @cakimiNOW, Sabtu 18 Juni 2022.

Cuitan itu langsung mendapat berbagai komentar dari warganet, kebanyakan melontarkan kritikan ke Zulhas yang dianggap tak pernah turun ke pasar.

Sebelumnya, Zulhas dilantik Presiden Jokowi sebagai Mendag menggantikan Muhammad Lufti.

Sehari setelah dilantik ia blusukan ke Pasar Cibubur untuk memantu harga bahan pokok, di antaranya minyak goreng, daging, ayam, tempe, hingga cabai. Ia mengaku kaget semua harga kebutuhan pokok naik.

Baca Juga: Kontraktor Proyek di Brebes Ini Tertipu Proyek Fiktif Rugi Miliaran, Pelakunya PNS Gadungan

"Cabe saja naiknya hampir 20-30 persen. Bawang merah juga naiknya hampir 20 persen. Telur kemarin sempat Rp 26 ribu, sekarang rata-rata Rp 29 ribu per kg. Kalau daging sapi naik juga tapi pembelinya turun drastis, mungkin akibat isu PMK. Tempe sekarang jadi Rp 12 ribu," ujarnya.

Mendag Zulhas berjanji akan mengatasi persoalan itu, namun harus berkoordinasi dengan pihak lain seperti Menko Marves dan Kementerian Pertanian. Menurutnya, persoalan kenaikan harga pangan bukan hanya tugas Kemendag.***