Ditutup dan Bersih dari Pedagang, Proyek Penataan Alun-alun Klaten Dimulai

SMOL.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mulai hari ini melakukan sterilisasi kawasan alun-alun.

Spanduk bertuliskan larangan berjualan maupun aktivitas lainnya di alun-alun mulai
terpasang. Jalan Pemuda Tengah kawasan alun-alun mulai ditutup sejak pagi dengan water
barrier.

Penutupan dan sterilisasi dilakukan karena proyek rekonstruksi penataan alun-alun segera
dilakukan dan kawasan itu harus bersih dan bebas dari aktivitas mulai 19 Juni 2022 besok.

Baca Juga: Gara-gara Buang Putung Rokok Sembarangan, Gudang Gas Elpiji di Kudus Terbakar

Water barrier dipasang di jalan depan alun-alun dan sisi utara serta selatan. Sedangkan di
tepi tembok alun-alun dipagar bambu sekelilingnya.

Pengguna jalan tidak bisa lagi melintas atau masuk alun-alun. Ruas jalan yang dibuka untuk
umum hanya di timur alun-alun utara ke selatan.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klaten, Jajang Prihono, mengatakan, proyek akan dimulai Senin 20 Juni, ditargetkan 19 Juni seluruh kawasan alun-alun sudah bersih dari kegiatan apa pun.

"Pedagang di kawasan alun-alun sudah kami beritahukan, agar mereka  pindah tidak mendadak, pemberitahuan disampaikan jauh-jauh hari," kata Jajang, di Klaten.

Baca Juga: Ombudsman Jateng Buka Pokso Pengaduan PPDB TK hingga SMK Negeri secara Online, Begini Caranya

Penutupan, kawasan alun-alun dimulai Sabtu 18 Juni 2022 mulai dari Jalan Pemuda dengan menutup sejumlah water barrier.

Pedagang sementara akan dipindahkan ke Jalan Bali dan Rawa Jombor. Rencana kedepan, ruas Jalan Bali akan diperuntukan bagi pedagang kuliner.

Jumlah pedagang di kawasan alun-alun jumlahnya mencapai ratusan yakni 136, terdiri pedagang mainan 19 orang yang dipindahkan ke Jalan Bali, sedangkan pedagang non kuliner sebanyak 69 orang dipindah ke Rawa Jombor.

Pemindahan para pedagang dari kawasan alun-alun tak menimbulkan gejolak, karena sebelumnya Pemkab Klaten menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan mereka.***