SMOL.ID - Gunung Anak Krakatau dalam sepekan ini meletus sebanyak tujuh kali. Warga berada di pesisir Banten maupun Lampung diimbau tak mudah percaya isu-isu tsunami.
Warga diminta selalu update informasi yang dikeluarkan resmi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBS) setempat secara real time.
Dari pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 15-21 Juni, Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak tujuh kali dengan vulkanik dangkal.
Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda itu saat ini berada di tingkat aktivitas level III atau siaga. Penetapan level siaga dilakukan sejak 24 April 2022, menyusul semburan awan panas terjadi beberapa kali.
Untuk sekarang ini, gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin lemah hingga sedang ke utara, timur laut, timur dan barat laut.
Baca Juga: Disebut Elektabilitas Tinggi, Ganjar: Survei Bukan Modal Maju ke Pilpres 2024
Adapun erupsi terjadi dengan kolom erupsi berwarna kelabu hingga hitam, tinggi lk. 300-500 meter dari puncak.
"PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung Anak Krakatau baik pengunjung, pendaki, wisatawan tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,"imbau PVMBG.
Baca Juga: Ditemukan Selamat, Basarnas Berhasil Evakuasi Pilot dan Penumpang Pesawat Susi Air di Timika
Untuk pemantauan Gunung Anak Krakatau, Badan Geologi akan terus berkordinasi dengan BNPB/BPBD Provinsi Banten/BPBD Provinsi Lampung/BPBD Kabupaten Lampung Selatan/BPBD Kabupaten Pandeglang dan BMKG.
Artikel Terkait
Kesaksian Warga soal Erupsi Anak Krakatau Semalam
PVMBG Pastikan Material Erupsi Anak Krakatau Tak Sampai Pulau Jawa-Sumatera
Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi, Ini Fakta-faktanya
BMKG: Dentuman di Jakarta Bukan dari Gempa M 2,4-Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau Erupsi Pagi Tadi, Tak Terdengar Suara Dentuman
Gunung Anak Krakatau Siaga, Warga Diimbau Waspada Erupsi Terutama Malam Hari