SMOL.ID - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hemengkubuwono X menolak kekerasan terjadi di Yogyakarta.
Sultan dengan tegas mengatakan, tidak mau jika kota Yogyakarta ini dijadikan ajang kekerasan fisik.
“Saya tidak mau di Jogja ini, ajang kekerasan fisik menjadi kebiasaan untuk mendidik anak,” tegas Sultan, Selasa 5 Juli 2022.
Sultan meminta aparat hukum agar tegas dalam menindak orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga: Sisa Kerusuhan di Babarsari, Ruko Dirusak dan Dibakar Massa Dipasangi Garis Polisi
Selain itu, aparat juga diminta terus menjaga ketentraman masyarakat di Yogyakarta, tidak sekadar melerai dua kubu bertikai.
“Saya berharap Polda tidak hanya sekedar melerai, tapi karena ada pelanggaran hukum, saya minta juga ada penegakan disiplin. Hukum tetap diproses dengan baik,” ujar Sultan.
Sultan menyatakan siap menjadi mediator bagi kedua belah kubu. Tetapi, penegakan hukum tetap harus dijalanlan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Bagi-bagi Bantuan di Pasar Peterongan Semarang, Pesan Jokowi: Jangan Dibelikan HP atau Pulsa
Tindakan tegas aparat, harus memberikan efek jera dan mengantisipasi agar sama tidak terulang lagi di kemudian hari.
Artikel Terkait
Jalan Seturan Babarsari Kembali Memanas, Warga Diminta untuk Tidak Melewati Jalan Ini, Begini Kronologinya
Buntut Kerusuhan Antara 2 Kelompok, Suasana di Babarsari Mencekam
Kawasan Babarsari Sleman Memanas, Puluhan Kendaraan Dibakar Tiga Orang Terluka Parah
Babarsari Trending di Twitter Ada Apa? Berikut Kejadiannya!
Kerusuhan di Babarsari Sleman Pecah, Warga Diimbau untuk Tidak Melintas, Berikut Penjelasannya!
Polda DIY Klaim Situasi Kawasan Babarsari Sudah Kondusif, Jalan Seturan Aman Dilewati