Citra Polri Babak Belur, Seskab Ingatkan Tuntaskan Kasus Brigadir J secara Terang Benderang

- Senin, 8 Agustus 2022 | 23:36 WIB
itra Polri Babak Belur, Seskab Ingatkan Tuntaskan Kasus Brigadir J secara Terang Benderang (IST)
itra Polri Babak Belur, Seskab Ingatkan Tuntaskan Kasus Brigadir J secara Terang Benderang (IST)

SMOL.ID - Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dirilis dengan kronologi rekayasa dan palsu sangat disayangkan, karena membuat citra Polri jadi babak belur seperti saat ini.

Demi mengembalikan citra Polri yang babak belur seperti saat ini, maka banyak pihak bahkan Presiden Joko Widodo (Jokwo) meminta agar Kapolri bisa mengusut kasus Brigadir J secara terang benderang tidak ada yang ditutup-tutupi.

Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar kasus BrigadirJ diusut tuntas.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Besok Seluruh Provinsi di Indonesia Diguyur Hujan Lebat Warga Diminta Waspada

Menurut Pramono Anung, Jokowi berharap dengan tuntas pengusutan kasus tersebut, maka citra Polri tidak babak belur.

"Kan Presiden sudah tiga kali menyampaikan dan penyampaiannya sudah sangat terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya, itu kan arahan Presiden," ungkap Pramono Anung di kompleks Istana, Jakarta, Senin 8 Agustus 2022.

"Sehingga tentunya Presiden mengharapkan ini bisa terselesaikan supaya citra Polri tidak babak belur seperti saat ini," katanya.

Disinggung soal Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini, Pramono hanya menjelaskan selalu mendampingi Jokowi. Menurut dia, hari ini Jokowi menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna.

Baca Juga: Timsus Gelar Perkara Kasus Tewasnya Brigadir J Besok, Selanjutnya Ekspose Hasil ke Publik

"Ya, tadi Pak Kapolri dipanggil, Pak Panglima dipanggil, Pak Menko Perekonomian dipanggil, Pak Menteri ESDM dipanggil. Kebetulan saya dampingi terus, jadi saya tahu," jelasnya.

Seperti diketahui kasus Brigadir J menjadi sangat unik dan menarik, lantaran segelintir anggota Polri membuat kronologi yang direkayasa. Penjelasan terkait kematian sangat janggal ditambah sejumlah bukti yang dihilangkan.****

Editor: Lina Setiawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X