SMOL.ID - Kabar bahagia datang dari seorang narapidana, lantaran dia menggelar akad nikah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Selasa (13/09).
Akad nikah antara Saputra dan Sari itu, digelar di aula Joglo Ageng yang di nikahkan langsung penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngaliyan.
Prosesi akad nikah pun berlangsung lancar meskipun dalam kesederhanaan di lingkungan dalam Lapas. Dia (Saputra) secara lantang mengucapkan sumpah setianya di depan penghulu dan saksi dari pihak keluarga kedua mempelai serta petugas Lapas.
Baca Juga: Penebusan Dosa, 11 Narapidana Lapas Semarang Terima Sakramen Baptis
Suasana bahagia campur haru tampak di wajah kedua mempelai. Terlihat mempelai perempuan berurai air mata saat penghulu menyatakan mereka sah sebagai suami istri.
Kepala Lapas Semarang, Tri Saptono Sambudji mengatakan bahwa pernikahan di lapas merupakan hak narapidana selama di lapas sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Prosesi akad nikah tersebut, dapat terlaksana apabila syarat substantif dan administrasi dipenuhi dengan lengkap.

“Pernikahan tersebut atas permohonan nikah dari keluarga penjamin mempelai dan ijin menikah di Lapas dari KUA Kecamatan Ngaliyan,” jelas Tri Saptono.
“Pernikahan dapat berjalan melalui persetujuan anggota sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan yang menilai kelayakan pernikahan tersebut ,” lanjut Kalapas.
Baca Juga: Batik Tulis Ciri Khas Tersendiri Buatan Narapidana Lapas Semarang
Sementara itu, mempelai pria, Saputra (30), mengaku bahagia dapat melangsungkan pernikahan, meski di dalam lapas. Terpidana 4 tahun kasus narkotika itu menikahi pasangannya, Sari, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang seratus ribu rupiah.
“Alhamdulillah saya senang, bisa diijinkan untuk menikah di Lapas. Bahagia rasanya karena diijinkan menikah setelah berpacaran dengan Sari kurang lebih 1 tahun,” ungkap Saputra.
Saputra mengaku sudah berencana akan menikahi Sari di tahun ini namun karena tersandung kasus narkoba akhirnya dia meniatkan diri menikah di Lapas agar pernikahan nya segera disahkan.
Saputra terlihat bahagia dengan balutan baju lurik adat jawa lengkap dengan jarik dan blangkon nya. Sementara, Sari juga terlihat bahagia berbinar dengan mengenakan baju kebaya berwarna putih.
Artikel Terkait
Wamenkumham Resmikan Pondok Pesantren At-Taubah dan Pendalaman Alkitab Lapas Semarang
The Voice Kedungpane, Ajang Pencarian Bakat Menyanyi Napi Lapas Semarang
Begini Cara Narapidana Lapas Semarang Peringati Hari Pramuka ke-61
719 Napi Lapas Semarang Terima Remisi Kemerdekaan, 3 Diantaranya Napi Teroris
Petugas Lapas Semarang Gagalkan Penyeludupan 396 Butir Pil Koplo Dalam Vagina
Berkah Kemerdekaan, 23 Napi Lapas Semarang Peroleh Asimilasi Dirumah
Penuhi Layanan Kesehatan, Lapas Semarang Beri Pemeriksaan Kesehatan Massal bagi Narapidana
Wakil Walikota Semarang Panen Hasil Perkebunan dan Perikanan Napi Lapas Semarang
Batik Tulis Ciri Khas Tersendiri Buatan Narapidana Lapas Semarang
Penebusan Dosa, 11 Narapidana Lapas Semarang Terima Sakramen Baptis