FISHUM UIN Suka Kembali Gelar AICOSH Bahas Konflik Dunia

- Rabu, 14 September 2022 | 18:19 WIB
Dekan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Suka Yogyakarta, Dr Moh Sodik, Msi, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kampus setempat. (Foto : Smol.id/Rangga Permana)
Dekan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Suka Yogyakarta, Dr Moh Sodik, Msi, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kampus setempat. (Foto : Smol.id/Rangga Permana)

SMOL.ID - Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta, kembali menggelar konferensi internasional Annual Internasional Conference on Social Science and Humanities (AICOSH) 2022 yang diikuti berbagai negara tanggal 15-17 September 2022.

Konferensi internasional yang mengangkat tema, "Humanity in War and Conflict: Beyond Time and Space/Kemanusiaan dalam Perang dan Konflik : Lintas Waktu dan Ruang," tersebut, digelar di Interaktif Center FISHUM, Kampus UIN Suka Yogyakarta.

Konferensi internasional kali ini, menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Suka Yogyakarta, Dr Moh Sodik, Msi, dilatarbelakangi situasi dunia yang sedang mengalami masa sulit imbas dari konflik Rusia dan Ukraina.

Konferensi ini bertujuan, untuk mempertemukan para peneliti dari berbagai negara dan disiplin ilmu, untuk menyebarluaskan penelitian mereka, dan pada akhirnya membahas signifikansi, pengaruh, dan kontribusi potensial Ilmu Sosial dan Kemanusiaan dalam masalah perang dan konflik.

Perang, lanjut dia, menyebabkan tersendatnya pasokan pangan dan energi menjadi penyebab krisis yang melanda berbagai negara di dunia saat ini.

Tahun 2022 mewarisi beberapa konflik bencana yang berkelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya, mulai dari invasi Rusia ke Ukraina, pemberontakan Taliban di Afghanistan, hingga serangan bersenjata Israel yang tak ada habisnya di Palestina.

Belum lagi kasus-kasus pelanggaran HAM yang kurang terekspos seperti sengketa wilayah India-Pakistan atas Kashmir, persekusi terhadap warga Rohingya di Myanmar, dan dugaan genosida terhadap warga Uyghur di China.

Tidak terbatas pada perang dan konflik bersenjata, perang informasi di ruang digital juga telah menjadi isu kemanusiaan yang mengkhawatirkan di dunia saat ini. Kondisi demikian ini, menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang melambat, keterbatasan energi dan bahan pangan menimbulkan gejolak dan kegagalan pemerintah di beberapa negara mengakibatkan "kebangkrutan". Nilai luhur umat manusia, kemanusiaan pun dipertaruhkan.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Suka Yogyakarta, Dr Moh Sodik, Msi. Mengatakan, AICOSH tahun 2022 mengambil tema yang cukup menarik di tengah situasi konflik dan perang era modern.

''Kehadiran para akademisi sangat diharapkan untuk melihat, membaca, dan meneliti lalu menyikapi situasi sebagai sumbangsih bagi dunia," ujarnya kepada wartawan di kampus setempat, Rabu, 14 September 2022.

"Kita punya komitmen untuk kemanusiaan yang kuat. Konferensi ini bertujuan bagaimana nanti visi misi tentang perdamaian menjadi praksis di kemudian hari. Juga menjadi tonggak perhatian untuk problem-problem kemanusiaan di tingkat dunia sehingga UIN Suka dan Fishum akan mendunia dalam basis perdamaian dan religiusitas," katanya.

Oleh karena itu, peran akademisi di berbagai rumpun keilmuan sangat dibutuhkan untuk sumbangsih pemikiran, gagasan dan ide-ide tentang perdamaian, kemanusiaan dan hak hidup seluruh umat manusia.

Sedangkan, Lukman Nusa, M.I.Kom., selaku Ketua Pelaksana berharap dengan kehadiran para peneliti dan pembicara dari berbagai negara akan memperkaya perspektif kemanusiaan dalam melihat konflik dan perang yang mengancam dunia.

Sementara Dr Bono Setyo, Dosen Komunikasi Fishum UIN Suka Yogyakarta yang akan menjadi salah satu pembicara dalam AICOSH 2022 menyampaikan, riset tentang perbedaan mazhab di Lombok Timur antara mazhab Sunni dan Wahabi.

Halaman:

Editor: Muhammad Syafiq Ardiansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polisi Diminta Siapkan Pengamanan di Lokasi Wisata

Jumat, 31 Maret 2023 | 13:07 WIB
X