Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Orang

SMOL.ID - Jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan bertambah.

Jumlah korban bertambah setelah dilakukan pencocokan data ulang Polri dan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta DVI.

Dari awalnya terverifikasi 125 orang menjadi 131 orang.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, setelah dilakukan pencocokan ulang ternyata ada selisih data antara Tim Humas Polri dengan Dinkes Malang.

Polri menghitung data korban yang tercatat di rumah sakit saja, dan ternyata ada yang meninggal dunia tetapi tidak difasilitasi kesehatan.

"Jadi data korban meninggal 131 orang," kata kata Dedi Prasetyo Rabu 5 Oktober 2022.

Baca Juga: Ucapan Duka Cita CEO PSIS Semarang atas Tragedi Kanjuruhan

Dedi menjelaskan, awal mulanya ada selisih data antara Tim Humas Polri dengan Dinkes Kesehatan. Data Polri hanya mencatat korban yang dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pencocokan data, ternyata ada 12 korban meninggal tidak di fasilitas kesehatan.

"Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit," kata Dedi.

Korban meninggal tersebar di 3 rumah sakit. Korban meninggal terdata sebanyak 44 orang di tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Kanjuruhan sebanyak 21 orang, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu sebanyak dua orang dan RSU dr Saiful Anwar Malang sebanyak 20 orang.

Baca Juga: Usut Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 125 Orang, 29 Orang Saksi Diperiksa

Lalu 75 korban meninggal dunia terdata di tujuh rumah sakit swasta, yakni RSUD Gondanglegi sebanyak empat orang, RS Wafa Husada sebanyak 53 orang, RS Teja Husada sebanyak 13 orang, RS Hasta Husada sebanyak tiga orang, RS Ben Mari sebanyak satu orang, RST Soepraoen sebanyak satu orang dan RS Salsabila sebanyak satu orang. Kemudian 12 korban meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengumumkan jumlah korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan 125 orang.

Data tersebut sudah terverifikasi dengan Data Dinkes Malang. Banyaknya jumlah yang diumumkan sebelumnya, karena ada pencatatan ganda data korban.***