SMOL.ID - Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berjanji akan lebih tegas dan galak dalam menghadapi berbagai pelanggaran peraturan di Kota Semarang.
"Mohon dukungan nggih Bapak dan Ibu nanti saya akan lebih galak," katanya pada pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) di Lantai 17 Menara Suara Merdeka, Selasa (15/11).
Pertemuan yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) dibuka Ketua DP2K Ir Budi Santoso didampingi Ketua Pelaksana Harian Prof Dr Sudharto PH. Dua topik yang sedang hangat yakni banjir dan kemacetan dibahas dalam diskusi yang diikuti anggota DP2K dan Kepala Dinas terkait di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca Juga: Program Reintegrasi Sosial, 52 Napi Lapas Semarang Bebas Bersyarat
Mbak Ita, panggilan akrab Plt Walikota itu mengakui banyak faktor penyebab banjir yang disebabkan oleh berbagai pelanggaran mulai alih fungsi lahan sampai ketidakdisiplinan masyarakat dalam mengelola lingkungan.
Sampah dibuang sembarangan, membangun di atas saluran atau drainase air dan sebagainya. "Saya akan bawa Satpol PP untuk menertibkan," ujar Mbak Ita bersemangat.

Prof Dr Sutrisno Anggoro melemparkan fakta di lapangan tentang pelanggaran RUTR. Bahkan hampir 90 persen tidak dilaksanakan alias banyak sekali pelanggaran.
Terjadilah alih fungsi lahan di kota atas dan land subsidence di kota bawah. Sekda Kota Semarang Izwar pun mengakui penanganan banjir masih sebatas di hilir dan belum di hulu terutama daerah atas.
Banjir Lumpur di Perumahan Wahyu Utomo Ngaliyan yang sampai menghempas dan menyeret belasan mobil diakui Mbak Ita, baru kali ini terjadi sehingga menjadi bahan evaluasi pemkot soal ancaman banjir.
Artikel Terkait
Inisiasi Kolaborasi Rumah Moderasi Beragama bersama Frater Wahyu
Bakhtiar Luthfi jadi Wisudawan Skripsi Terbaik KPI, Manajemen Produksi "NGOPI" Jadi Bahan Penelitian
Cegah Inflasi, Pemkot Semarang Gelar Operasi Pasar di Tujuh Kelurahan
Batik Semarang Memenuhi Standarisasi Produk
Hadirkan Alpasis Band, Lapas Semarang Hibur Pengunjung Keluarga Napi
Atasi Stunting, Pemkot Semarang Didukung Tanoto Foundation dan RAPP
Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Pegawai Bapenda Kota Semarang, Anggota DPR: Polisi Jangan Diam Ungkap Lah!
Program Reintegrasi Sosial, 52 Napi Lapas Semarang Bebas Bersyarat
Unissula Siapkan Generasi Khaira Ummah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Telah Meluluskan 5.489 Sarjana