SMOL.ID - Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengajak pemuda menjadi pelopor dalam dialog antarumat beragama yang dilakukan secara jujur dan realistis.
Dia menyampaikan hal itu saat berbicara pada acara Yobbana Dhamma Samaya di Magelang, kemarin. Upacara yang diadakan oleh Ditjen Bimas Buddha itu merupakan ajang pertemuan pemuda Buddhis nasional.
Yobbana Dhamma Samaya itu sekaligus sebagai salah satu agenda pemanfaatan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah agama Buddha Indonesia dan dunia.
Menurut Wibowo, saat ini masih berlangsung G20 di Bali. Sebelumnya, telah digelar juga forum Religion Twenty atau R20 yang menghasilkan satu gerakan global, sekaligus sebagai kontribusi aktif dan positif terhadap pembangunan manusia dan masa depan yang lebih baik bagi peradaban manusia.
Forum R20, kata Wibowo, telah menghasilkan 11 komunike yang menjadi seruan bersama para pemuka agama dari 32 negara. "Salah satu seruan yang penting adalah mendorong percakapan yang jujur dan realistis di dalam dan di antara umat beragama guna menjamin agar agama berfungsi sebagai solusi yang asli dan dinamis, bukan sebagai masalah," katanya.
Kehidupan Harmonis
Seruan ini memberikan penegasan bahwa kehidupan yang harmonis hanya dapat dicapai dengan meningkatkan kebersamaan dalam masyarakat. Sebab, lanjut Wibowo, kerukunan yang bersifat dinamis ini juga membuka peluang adanya pihak-pihak yang menginginkan instabilitas dan disharmoni, yang tentu saja akan mengganggu stabilitas nasional.
"Untuk itu, apa yang dimuliakan oleh agama harus dihormati," katanya. Kebersamaan dan toleransi menurut Wibowo dapat menjamin terjalinnya kehidupan yang rukun, penuh pengertian, saling hormat menghormati di antara satu dengan yang lainnya. Ketenteraman, kedamaian, dan keteduhan dalam kehidupan beragama pada akhirnya akan menyumbang terciptanya perdamaian dunia," katanya.
Kepada para pemuda Indonesia, Wibowo mengajak untuk terus mengedepankan keikhlasan dan kebesaran hati dalam menyikapi keberagaman dalam kehidupan bersama. Sehingga, terjaga ketertiban dan ketenteraman dalam kehidupan.
"Ini juga sejalan dengan pesan penting Buddha dalam Dhammapada Syair 223, yang menjelaskan: “kalahkan amarah dengan cinta kasih; kalahkan kejahatan dengan kebajikan; kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati; kalahkan kebohongan dengan kejujuran”," tuturnya.
Wibowo berharap, Yobbana Dhamma Samaya dapat menjadi momentum dalam merealisasikan program restorasi Borobudur yang berfokus pada nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari situs Borobudur yang bersifat universal, inklusif, yang dapat diterima oleh semua masyarakat.
Dia menilai, Yobbana Dhamma Samaya menjadi momentum bagi setiap pemuda untuk merealisasikan dirinya menjadi pemuda yang cerdas, mandiri, dan toleran sekaligus menjadi influencer dalam suksesnya program pemanfaatan Candi Borobudur untuk kepentingan agama.
Hadir dalam kesempatan ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Dueja, Forkompimda, serta para Bikkhu Sangha, tokoh agama lintas agama lainnya.
Artikel Terkait
Terus Realisasikan Kolaborasi Global, PLN Kembangkan Energi Bersih Bersama ACWA Power
Cek Bankeu Malah Temukan Pekerjaan Tak Sempurna, Ganjar: Balikin, Kontraktor Mesti Tanggung Jawab
Anies Ketemu Gibran Sambil Sarapan Bareng di Solo, Sambil Bahas Pilgub atau Wacapres?
Diresmikan Jokowi, Masjid Raya Sheikh Zayed Menjadi Masjid Pertama Layanan Premium PLN Jateng DIY
Ganjar Serahkan Bantuan untuk Ponirah yang Rumahnya Rata dengan Tanah
Ganjar Imbau Warga di Wilayah Pegunungan Jateng Harus Waspada Longsor
Berangkat Porwanas XIII Jatim, Kontingen SIWO PWI Jateng Bakal Dilepas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Ganjar dan DPRD Teken KUA-PPS APBD TA 2023
Ganjar Gayeng Bareng Ratusan Siswa di Magelang Bicarakan Moderasi Beragama
Kontingen Porwanas PWI DIY Mendapat Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan