Usai Kebakaran di Apartemen Xinjiang, Warga China Gelar Demo Tolak Pembatasan Covid-19

- Minggu, 27 November 2022 | 08:37 WIB
Usai Kebakaran di Apartemen Xinjiang, Warga China Gelar Demo Besar-besaran Tolak Pembatasan Covid-19 (IST/AP)
Usai Kebakaran di Apartemen Xinjiang, Warga China Gelar Demo Besar-besaran Tolak Pembatasan Covid-19 (IST/AP)

SMOL.ID - Pembatasan kegiatan oleh otoritas di China akibat melonjaknya kasus Covid-19 menuai protes warga menyusul kebakaran hebat di Kota Xinjiang.

Warga dari sejumlah kota di China mulai bergolak memprotes pembatasan Covid-19 yang menyebabkan kebakaran terjadi di sebuah apartemen di Kota Xinjiang Barat, Urumqi, Kamis 24 November 2022 lalu.

Sekitar 300 orang pengunjuk rasa berkumpul di Jalam Urumqi Tengah mengelar demo di tengah malam seraya membawa bunga, lilin dan tanda bertuliskan 'Urummqi 24 November, Mereka yang meninggal beristirahat dengan Damai".

Aksi mereka untuk mengenang kematian korban kebakaran di Kota Xinjiang, Urumqi.

Aksi mereka kemudian dihalau polisi Shanghai dengan menyemprotkan air merica.

Seorang pengunjuk rasa menyebut dirinya Zhao mengatakan, polisi bertindak burtal memukul pengunjuk rasa dan menyemprotkan air merica.

Baca Juga: Industri Anime Jepang Bisa Dibeli China, Alasannya karena Lost Generation!

Dalam aksi unjuk rasa itu, selain mengenang kematian 10 orang dalam kebakaran aparteman di tengah pembatasan, menurut Zhao pengunjuk rasa mendesak agar Xi Jinping mundur dari jabatan presiden.

"Xi Jinping, mundur, Partai Komunis, mundur," demikian tuntutan massa.

"Buka Xinjiang, buka kumennci China,"

Mereka juga menolak melakukan tes PCR dan meminta kebebasan dan kebebasan pers.

Sekitar 100 polisi berdiri berbaris, dan membubarkan para pengunjuk rasa. Setelah itu datang lagi sekitar 200 polisi dibawa menggunakan bus.

Demonstrasi tidak hanya terjadi di Urumqi tetapi di sejumlah tempat lainnya.

Aksi unjuk rasa besar-besaran itu diunggah melalui media sosial, tetapi kemudian dihapus oleh otoritas China seperti yang biasa dilakukan oleh Partai Komunis China untuk menekan kritik.

Pihak berwenang di wilayah Xinjiang membuka akses di lingkungan di Urumqi setelah penduduk mengadakan demonstrasi besar-besaran hingga larut malam menentang penguncian no Covid yang dinilai terlalu kejam di kota itu lebih dari tiga bulan lamanya.

Halaman:

Editor: Lina Setiawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Heat of The Night: Bukan Bridal Show Biasa

Sabtu, 11 Maret 2023 | 11:32 WIB

Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal, 44 Orang Tewas

Minggu, 15 Januari 2023 | 17:44 WIB
X