SMOL.ID - Pasca dilantik sebagai Kepala LKPP RI pada 10 Oktober 2022, mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan gebrakan dengan membekukan dan menuruntayangkan 20.652 produk di sistem katalog elektronik.
Adapun 14.161 di antaranya merupakan produk impor, sedangkan sisanya merupakan produk yang menetapkan harga tidak wajar serta tidak memiliki kesesuaian dengan penyedia yang terdaftar.
Hal itu diungkapkan oleh pria yang akrab disapa Hendi tersebut dalam Rakor Monev Inpres nomor 2 tahun 2022 terkait peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk UMK-Koperasi dalam rangka menyukseskan Program Bangga Buatan Indonesia, yang diselenggarakan di ICE BSD Tangerang, Selasa (29/11).
Baca Juga: Hendi Tugaskan Jajaran LKPP RI Dampingi KPU RI Terkait Pengadaan Pemilu 2024
Dalam kesempatannya, Hendi menegaskan bahwa upaya pembekuan dan turun tayang produk impor di sistem katalog LKPP dimaksudkan untuk memberi perlindungan pada produk dalam negeri.
“Dalam perjalanan saya di LKPP didapati beberapa isu pengadaan terkait produk dalam negeri. Pertama, beberapa rekan mengatakan mau beli produk dalam negeri harganya lebih mahal. Kedua, produk dalam negeri kadang - kadang kualitasnya kalah sama produk luar negeri,” cerita Hendi.
Padahal menurutnya, isu tersebutlah yang seharusnya dijawab melalui pengadaan, karena melalui belanja pemerintah, produk dalam negeri dapat diungkit daya kompetitifnya.
“Insya Allah dengan komitmen bersama melalui APBN APBD, kita bisa memunculkan produk dalam negeri yang lebih kompetitif, baik itu terkait harga maupun kualitas dan kapasitas produksi,” tekannya.
Namun meskipun begitu, Hendi pun menegaskan bahwa dirinya tak ingin dukungan terhadap produk dalam negeri disalahgunakan oleh segelintir oknum. Untuk itu, selain menutup jalan produk impor, LKPP RI juga membekukan dan menuruntayangkan produk yang menetapkan harga tidak wajar.
Baca Juga: Hendi dan Jenderal Andika Bertemu, LKPP dan TNI Bersinergi
Dirinya mengungkapkan upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan implementasi Inpres nomor 2 tahun 2022 yang bersih dari praktik KKN. “Sebagai contoh semula harganya sepuluh ribu, kemudian kita pantau harganya naik lebih dari 25% karena mau ada transaksi,” pungkas Hendi.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang hadir secara virtual dalam kegiatan tersebut mengapresiasi upaya LKPP RI dalam peningkatan produk dalam negeri, juga produk usaha mikro, kecil, dan koperasi.
“Laporan yang saya terima dari LKPP adalah sebuah capaian yang bagus, menunjukkan belanja produk dalam negeri sudah semakin meningkat. Tapi belanja produk dalam negeri tahun 2023 harus lebih tinggi lagi,” tutur Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, senada dengan Hendi, Presiden Jokowi juga meminta agar penggunaan produk - produk impor harus semakin kecil, atau bahkan dihilangkan. “Untuk itu perlu terus adanya terobosan - terobosan, untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,” tekannya.
Baca Juga: Hendi Diangkat Jadi Kepala, Popularitas LKPP RI Melejit
Artikel Terkait
Hendi Diangkat Jadi Kepala, Popularitas LKPP RI Melejit
Menghadap Jokowi, Hendi Laporkan Kesiapan Pengadaan Pemilu
Hendi Temui Kadin, Ingin UMK-Koperasi Terlibat Proyek Pemerintah
Hendi dan Jenderal Andika Bertemu, LKPP dan TNI Bersinergi
Hendi Dukung Percepatan Proses Pengadaan Belanja Produk Dalam Negeri di KKP
Hendi Luncurkan Tagline 'KITA Membangun Negeri' di Hari Pahlawan, Ini Maknanya
Kunker ke Banjarnegara, Hendi Minta Pemkab Maksimalkan Potensi Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Belanja
Hendi Tugaskan Jajaran LKPP RI Dampingi KPU RI Terkait Pengadaan Pemilu 2024
Hendi Gandeng ICW untuk Tingkatkan Transparansi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Tegas! Hendi Akan Bekukan Produk Impor yang Diklaim PDN dari Katalog