Polres Tegal Tetapkan Dua Tersangka Tawuran Antar Geng Pelajar yang Menewaskan Satu Orang

SMOL.ID - Polres Tegal berhasil mengungkap kejadian tawuran di Adiwerna yang dilakukan oleh dua geng pelajar yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Pengungkapan tersebut disampaikan oleh Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafaat yang didampingi Wakapolres Kompol Didi Dewantoro serta Kasat Reskrim AKP Vonny Farizky dalam konferensi pers di Mapolres Tegal, Selasa 29 November 2022.

Dalam keterangannya, Kapolres menyebut bahwa kejadian bermula pada hari Minggu 20 November 2022 pukul 05.30 WIB, Polres Tegal menerima laporan kejadian dugaan tindak pidana orang meninggal dunia akibat terjatuh dari motor.

Baca Juga: Cek Kesiapan Satgas Satuan Organik yang Akan ke Papua Barat, Kasdam IV/Diponegoro Kunjungi Yonif 407/PK

Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan fakta bahwa sebelumnya korban sempat terlibat aksi tawuran antar kelompok pemuda.

"Kelompok pemuda itu yang terlibat tawuran yakni AKAMSI dan 12 Famili," ucapnya.

Kemudian tim Reskrim Polres Tegal berhasil mengidentifikasi adanya dua kelompok atau geng yang melakukan tawuran.

Usai penyelidikan, polisi mengusut bahwa kronologi kejadian bermula ketika kelompok AKAMSI menyerang kelompok 12 Famili.

Selanjutnya, kelompok AKAMSI mengirim pesan ke Instagram 12 Familli untuk menantang kembali dijalur tawuran.

"Pesan tersebut berhasil diterima oleh 12 Famili dan menentukan tantangan tersebut di Jalan Raya 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal," terang Kapolres.

Baca Juga: Sidak ke Kantor Samsat Kota Tegal, Kapolres Cek Pelayanan Publik yang Dilakukan Anggotanya

Lantaran di jalan tersebut ramai, kemudian kelompok AKAMSI bergerak menuju ke tempat lain yang juga diikuti oleh kelompok 12 Famili.

"Hingga akhirnya, mereka terjadi tawuran tepatnya di depan SMP N 3 Adiwerna dengan membawa senjata tajam mereka masing-masing yang sudah dipersiapkan sebelumnya," jelasnya.

Dari kejadian itu, Polres Tegal berhasil mengamankan 15 orang yang kemudian 2 orang dari 15 tersebut dinyatakan sebagai tersangka yang merupakan anak dibawah umur yang masih bertatus pelajar SMP.