SMOL.ID – Upaya Bupati Juliyatmono menjadikan Karanganyar sebagai model life center city tidak sia-sia. Salah satu buktinya, Karanganyar menjadi salah satu kota ternyaman ditinggali. Data Badan Pusat Statistik, dari 950.000-an warganya 18 persen merupakan masyarakat pendatang dalam 10 tahun terakhir.
‘’Ini memang menjadi bukti Karanganyar bisa nyaman dari segi kehidupan berbangsa, berbudaya, beragama, dimana masyarakatnya saling hormat menghormati satu sama lain. Sehingga mereka pindah dan tinggal di Karanganyar,’’ kata Juliyatmono, Jumat sore (30/12) saat berbincang-bincang akhir tahun bersama wartawan.
Ini hasil kerja keras bersama. Harus diakui sekarang terasa perbedaannya, jika masuk ke kota Karanganyar, akan terasa nuansa kesejukan warganya serta situasi kota yang memang tenang sehingga membuat warga kerasan.
Baca Juga: Jumat Curhat, Kapolres Karanganyar Dikeluhi Soal Tukang Becak yang Makin Tersisih
Di dalam kota ada masjid megah Masjid Agung Madaniyah yang dari saat membangun sudah diimpikan menjadi replika masjid Nabawi di Madinah. Ada gereja Santo Pius yang dalam tahap rehap megah yang juga karena bantuan pemerintah. Itu menjadi gambaran ketenangan kehidupan beragama.
Masih satu cita-cita Bupati. Yakni memindahkan Kantor Kodim Karanganyar ke Papahan, sehingga masjid Agung terlihat dari utara sampai ke selatan. Dari jalan Lawu hingga pinggir jalan sekolah luar biasa yang segera dibangunkan gedung baru sehingga gedung lama akan menjadi halaman masjid.
Di bidang infrastruktur jalan, dia sudah menganggarkan pembangunan 32 titik jalan rusak yang sudah dimulai pencanangan dan peletakan batu pertama untuk pembangunan fisik Karanganyar mulai 2 Januari mendatang.
Artinya keluhan masyarakat akan jalan rusak yang selama dua tahun ketika covid 19 itu tidak terurus karena anggaran direfocusing untuk penanggulangan penyakit itu kini sudah bisa dianggarkan lagi. Sehingga perbaikan jalan baru, rehab yang rusak ringan dilakukan.
‘’Saya perkirakan semua jalan terutama yang masuk ke akses wisata akan tuntas sebelum lebaran nanti dan sebagian akan tuntas di akhir tahun. Ini memang tanggungjawabnya memenuhi keinginan masyarakat, yang mengeluh jalan rusak.
Di bidang pemberdayaan ekonomi setelah PPKM dinyatakan dicabut yang artinya masyarakat betul-betul diberi kebebasan lagi, pasti akan terjadi ledakan piknik dan lainnya yang diharapkan berimbas ke sektor ekonomi rakyat.
Baca Juga: Lelang Terbuka 18 Mobil dan Motor, PUDAM Karanganyar Raup Rp 260 Juta
Itu sudah ditandai dengan investasi sebesar sekitar Rp 3 triliun yang kebanyakan UMMKM serta kuliner dan kerajinan rakyat. Artinya meski ancaman resesi itu nyata akibat perang Soviet – Ukraina, namun PHK yang terjadi di sektor tekstil dan garmen diharapkan diimbangi dengan bangkitnya ekonomi rakyat di sektor UMKM terutama kuliner.
Yang jelas dia yakin semua menjadikan life center di Karanganyar menjadi nyata dan membawa kemakmuran pada rakyat. Karena itu yang digaungkan memasuki 2023 adalah optimis, bangkit, maju, mandiri, masyarakat harus kaya, serta motto positif lainnya.(joko dh)
Artikel Terkait
Bupati dan Ketua DPRD Karanganyar Sebar Duit di Acara Undian Bank Daerah
Jelang Nataru, Kapolres Karanganyar Siapkan Pengamanan Gereja dan Tempat Wisata
Amankan Pemilu 2024, Polres Karanganyar Proyeksikan Anggaran Rp 2 Miliar
Wahana Wisata Air Pitik Cilik di Kedung Jeruk, Terbesar di Karanganyar
Ditunggu Sampai Jumat Pukul 23.59, Pendaftar Calon Sekda Karanganyar
9 Pejabat Setingkat Kadinas Daftar Calon Sekda Karanganyar
KPU Karanganyar Raih 6 Penghargaan Karya Adinata
Ketua MUI Karanganyar, Ormas Islam Perlu Bersatu Gagas Calon Pemimpin
Lelang Terbuka 18 Mobil dan Motor, PUDAM Karanganyar Raup Rp 260 Juta
Jumat Curhat, Kapolres Karanganyar Dikeluhi Soal Tukang Becak yang Makin Tersisih