SMOL.ID – Main lato-lato memang membikin asyik. Pantas jika banyak orang terpesona bermain thek-thekan itu. Buktinya, saat digelar lomba itu di arena Car Free Day (CFD) depan warung sate SKS di jl Lawu, pesertanya membeludak.
Lebih dari 200 peserta yang umumnya anak-anak dan remaja, mengikuti lomba main lato-lato itu. Dan ternyata memang mereka rata-rata ahli dan terampil. Lebih dari 10 menit mereka mempertahankan mainan lato-lato itu saling berbenturan di atas dan bawah.
Bahkan ketika final terjadi, mereka mengikuti perintah, misalnya harus memainkan bak kipas helikopter berputar, sambil membungkukkan badan, sambil kaki satu berdiri dan ditarik ke belakang, konsentrase mereka agar lato-lati berputar, berbenturan, tetap terjaga.
Djoko Rianto, Ketua Paguyuban Golongan peternak kambing dan domba (Gotakado) yang menyelenggarakan lomba lato-lato sampai geleng-geleng kepala takjub. Sebab memainkan alat itu butuh konsentrasi tinggi.

‘’Kita lihat sisi positifnya saja. Lato-lato itu membuat anak berpaling dari gatget yang selama ini melekat ke mereka dan justru banyak negatifnya karena anak bisa membuka konten negatif. Karena itu jika khawatir lato-lato itu menimbulkan korban, ya alatnya ditali yang kencang, agar tidak lepas. Harus hati-hati. Yang jelas konsentrasi anak memusat itu sisi positif yang terus dilatih termasuk saat belajar,’’ kata dia, Minggu (15/1).
Di tengah pro dan kontra soal permainan ini, mereka memberanikan diri mengadakan lomba ini. Dengan hanya membayar biaya pendaftaran Rp 10.000 peserta memperoleh satu buah alat lato-lato yang sudah dikencangi talinya agar tidak mudah lepas.
Saat mestinya pendaftaran sudah ditutup jam 07.30, rombongan peserta masih berbondong-bondong datang, diantar orang tua, kakak, dan lainnya. Sehingga meski babak penyisihan sudah dimulai dengan melombakan 10 peserta, yang mendaftar masih banyak yang baru datang.
Dan jadilah suara thek-thekan memenuhi arena CFD, dan memancing pengendara dan pemakai jalan di arena CFD itu menengok dan mencari tahu ada apa gerangan kok banyak orang bermain lato-lato.
Lomba terbuka lato-lato itu memang berlangsung sampai waktu CFD selesai jam 09.00, sehingga banyak pengendara tertarik menyaksikan. Mereka baru ngeh saat mendengar bunyi alat itu dimainkan. Dan banyak mereka yang tertawa setuju lato-lato itu dimainkan.
Memang asyik. Menyaksikan anak-anak dan remaja setingkat SD dan SMP itu memainkan lato-lato. Dan mereka cukup bisa melatih konsentrasi mereka pada mainan itu agar konstan bisa dimainkan. Sedikit saja lengah, maka permainan kacau dan mati serta mereka kalah.
Dinas Dikbud Karanganyar sendiri tidak mengeluarkan larangan, hanya menghimbau agar siswa memainkan lato-lato di sekolah saat jam istirahat saja tidak saat jam pelajaran. Dan memang asyik main lato-lato.
Karena itu Djoko yang ketua Partai Gelora Karanganyar itu, beserta Fauzy salah seorang Ketua partai itu mengaku puas melihat lomba itu. Mereka setuju tidak usah dilarang tapi diluruskan, diarahkan saja.(joko dh)
Artikel Terkait
Ditunggu Sampai Jumat Pukul 23.59, Pendaftar Calon Sekda Karanganyar
9 Pejabat Setingkat Kadinas Daftar Calon Sekda Karanganyar
KPU Karanganyar Raih 6 Penghargaan Karya Adinata
Ketua MUI Karanganyar, Ormas Islam Perlu Bersatu Gagas Calon Pemimpin
Lelang Terbuka 18 Mobil dan Motor, PUDAM Karanganyar Raup Rp 260 Juta
Jumat Curhat, Kapolres Karanganyar Dikeluhi Soal Tukang Becak yang Makin Tersisih
Karanganyar Jadi Tempat Huni Ternyaman, Imigran yang Masuk 18 Persen
Selasa Besok 8 Calon Sekda Karanganyar Adu Gagasan di Depan Pansel
Buka di Karanganyar, Kandang Ingkung Tawarkan Ingkung Ayam Kampung Original
Tiga Nama Bersaing Rebut Jabatan Sekda Karanganyar