SMOL.ID – Kehidupan masa mahasiswa merupakan fase hidup baru bagi seorang anak.
Banyak keputusan hidup yang dibuat, salah satunya memutuskan untuk menjadi anak rantau.
Dengan segala risikonya seperti jauh dari orang tua, kehabisan uang, atau sakit sendirian di kosan, seolah menjadi risiko yang telah dipahami oleh anak-anak rantau.
Namun banyak pula anak rantau yang terkejut ketika beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Salah satunya adalah yang terjadi pada anak rantau yang berkuliah di daerah Semarang.
Semarang memang memiliki banyak universitas di dalamnya. Oleh karena itu, kehidupan di kota Semarang tidak jauh-jauh dari cerita mahasiswa yang merantau di sana.
Baca Juga: Cobain 3 Makanan Enak saat Berkunjung ke Kota Semarang, Harga Terjangkau!
Ada pun culture shock mahasiswa yang merantau ke daerah Semarang rupanya amat beragam.
Perihal culture shock sendiri bermakna gegar budaya atau keterkejutan akan suatu budaya.
Lebih jelasnya lagi yaitu perasaan dimana seseorang merasa tertekan serta terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya yang baru.
Dilansir oleh SMOL.ID melalui Twitter sebuah akun base yakni @undipmenfess diketahui seorang pengirim tweet bertanya melalui akun base tersebut, “anak rantau ayo jawab, kalau nggak merantau ke Semarang nggak bakalan tahu tentang apa?”
Tentu saja pertanyaan ini membuat mahasiswa yang pernah merantau ke Semarang ikut menjawab seraya mengenang cerita mereka selama merantau di kota yang memiliki bangunan bersejarah Lawang Sewu tersebut.
Diketahui dari komentar-komentar mereka, setidaknya terdapat 5 Culture Shock yang pernah mereka alami, yakni sebagai berikut.
Baca Juga: Kulineran di Semarang Siapa Takut? Kunjungi 3 Rekomendasi Tempat Makan Ini
1) Warung Burjo ternyata bukan jual bubur kacang ijo
Artikel Terkait
Strategi Pengenalan Karya Sastra pada Era Digitalisasi
Awal Perkuliahan Sastra Inggris, Ternyata Hal Ini yang Dipelajari!
3 Model UAS di Jurusan Sastra Inggris, Nomor 2 Paling Mengasyikkan!
Kuliah di Jurusan Sastra Inggris, Sebenarnya Ngapain?
Penyair Perempuan Yuliani, Luncurkan 100 Soneta di Sastra Bulan Purnama