Duduk Perkara Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Mobil Pensiunan Polisi tapi Dijadikan Tersangka

SMOL.ID - Polri kembali jadi sorotan publik, gara-gara menetapkan seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Muhammad Hasya Atallah korban tewas kecelakaan sebagai tersangka.

Mahasiswa UI Muhammad Hasya Atallah sudah tewas jadi korban kecelakaan, tapi masih ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa itu karena dianggap sebagai pihak yang bersalah.

Sedangkan pihak yang menabrak Muhammad Hasya Atallah hingga tewas yakni seorang pensiuan polisi bernama AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono dianggap sebagai korban.

Pihak keluarga dan publik pun dibuat geram oleh keputusan polisi itu, karena dinilai tak adil.

Baca Juga: Jebolan SUCI 2 Kemal Palevi Soroti Kasus Tewasnya Mahasiswa UI, Ada Balasan Menarik di Kolom Komentarnya

Polisi memang telah mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan atau SP3 dalam perkara itu, tetapi kecaman dan kritikan ditujukan ke Polri belum berhenti.

Polisi menerbitkan SP3 karena tersangka telah meninggal dunia.

Menanggapi kecaman dari publik, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes M Latif Usman menjelaskan pihaknya telah menerbitkan SP3 kasus kecelakaan dengan tersangka Muhammad Hasya Attalah.

Menurutnya, sebelum menerbitkan SP3 pihaknya melakukan gelar perkara sebanyak tiga kali.

"Dari hasil keterangan saksi, bekas jatuh kendaraan, akhirnya kita mengambil kesimpulan, kasus ini SP3," ujar Latif Usman di Jakarta, Jumat, 27 Januari 2023.

Alasan Muhammad Hasya Attalah ditetapkan sebagai tersangka, Latif Usman mengatakan karena almarhum bersalah dalam peristiwa itu.

Sedangkan AKBP (purn) pengemudi Pajero Eko Setia Budi Wahono yang menabrak almarhum tidak bisa dijadikan tersangka karena tidak bersalah. Pihak penabran menurut Latif Usma telah mengemudi kendaraan di jalurnya.

Justru almarhumlah yang menggunakan sepeda motor telah merampas jalan khusus untuk mobil.

"Mobil yang dikendarai tidak keluar dari jalurnya, malah pengemudi roda dua merampas jalan dari pengemudi roda empat," terang Latif.

Peristiwa itu sendiri terjadi 6 Oktober 2022 lalu, diawali, sekitar pukul 21.00 WIB sepeda motor dikendarai Muhammad Hasya Attalah melaju dari arah selatan menuju utara di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).