Heboh Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Rp 50 Miliar, Erwin Aksa Sebut untuk Logistik Pilkada DKI

- Rabu, 8 Februari 2023 | 10:04 WIB
Heboh Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Rp 50 Miliar (Ilustrasi)
Heboh Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Rp 50 Miliar (Ilustrasi)

SMOL.ID - Publik dikejutkan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar erwin aksa soal mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya utang ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Jumlahnya tak main-main mencapai Rp 50 miliar, diperlukan untuk logistik saat Pilkada DKI 2017 kala itu.

erwin aksa mengungkapkan Anies juga menandatangani surat perjanjian utang piutang, yang disaksikan dirinya dan pengacara Sandiaga Rikrik Rizkiyana.

Baca Juga: Sudah Pasti Didukung Tiga Partai, Capres Anies Baswedan Bersyukur

erwin aksa kala itu menjadi pendukung duet Anies - Sandi di pilkada dki jakarta 20i7.

Menurut Erwin uang itu untuk biaya logistik putaran pertamaPilkada DKI 2017.  Karena kondisi sedang susah sementara Sandiaga Uno lah yang punya dana.

"Yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya." ungkap Erwin dalam wawancara di akun YouTube Akbar Faizal beberapa waktu lalu.

Kemudian perjanjian utang piutang antara Anies dengan Sandiaga disusun Rikrik Rizkyana.

"Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit. Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," tukas erwin aksa.

Erwin menduga utang Anies ke Sandiaga sebesar Rp 50 miliar itu belum lunas.

Baca Juga: NasDem, PKS dan Demokrat Akhirnya Sepakat segera Deklarasikan Koalisi, Berlayar Bersama Dukung Anies Nyapres

"Saya kira belum barangkali, ya," ujarnya.

Menanggapi pernyataan erwin aksa, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman mengatakan, isu utang Anies ke Sandi bagian dari skenario.

Dia menyebut isu itu dibuat agar Anies memiliki citra buruk sebagai upaya menjegal di Pilpres 2024. Isu tersebut juga dibangun oleh lawan politik Anies.

“Itu biasa itu, sudah mulai diproduksi narasi yang tujuannya untuk mendeskreditkan Anies Baswedan dengan berbagai cara, dengan membangun isu, membangun narasi politik identitas," ujar Benny.***

Halaman:

Editor: Lina Setiawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X