Sandiaga Uno Diminta Buka Fakta soal Utang Anies Baswedan Rp 50 Miliar, agar Terang Benderang

SMOL.ID - Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani meminta siapa saja yang penasaran soal utang mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar Rp 50 miliar untuk bertanya langsung kepada Sandiaga Uno.

Menurut Kamhar, Sandiaga Uno nantinya yang akan membuka fakta sebenarnya terkait perjanjian untang piutang sebesar Rp 50 miliar.

Sebelumnya, utang Anies Baswedan sebesar Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno diungkap oleh Wakil Ketum Partai Golkar Erwin Aksa merupakan mantan tim sukses Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.

Baca Juga: Soal Utang ke Sandiaga Rp 50 Miliar Diungkap, Demokrat Curiga ada Upaya Jegal Anies Baswedan Pilpres 2024

Kata Kamhar Sandiaga Uno harus membuka fakta sebenarnya agar terang benderang mengenai utang Rp 50 miliar.

"Silakan ditanyakan langsung ke Mas Sandi saja untuk membuka faktanya. Minta beliau buka saja agar terang benderang. Membuktikan adalah tugas yang menuduh, bukan yang dituduh," ujar Kamhar, Minggu 5 Februari 2023.

Kamhar mengatakan, Liasion Officer (LO) Anies Baswedan di Tim Kecil Sudirman Said sudah menyampaikan bantahannya terkait tudingan utang Anies kepada Sandiaga Uno.

Sudirman Said mengatakan, dalam perjanjian disebutkan, jika Pilkada 2017 berhasil dimenangkan maka tidak ada lagi perjanjian utang piutang.

Kamhar mengatakan, Partai Demokrat menghormati pendapat dan hak bicara orang lain tetapi harus bisa dipertanggungjawabkan.

Jangan sampai cerita soal Anies Baswedan terikat utang Rp 50 miliar dengan Sandiaga Uno menjadi isu liar.

"Jangan malah jadi isu liar yang tak kunjung dibuktikan," tukasnya.

Begitu pula sal perjanjian antara Anies dengan Prabowo Subianto yang sebelumnya diungkap oleh Sandiaga Uno.

Dia mempertanyakan alasan Fadli Zon, yang disebut-sebut mengetahui detail soal perjanjian tersebut, tidak membukanya ke publik.

Baca Juga: Heboh Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Rp 50 Miliar, Erwin Aksa Sebut untuk Logistik Pilkada DKI

"Sama seperti soal surat perjanjian di Pilkada yang sebelumnya disampaikan Pak Sandi. Kenapa Bang Fadli Zon tidak buka saja ke publik jika memang ada suratnya dan ada pelanggaran? Ini penting agar tak menjadi liar dan berubah menjadi fitnah," ujarnya.