Selain soal Utang Anies Baswedan Disebut Terikat Perjanjian Politik dengan Prabowo, soal Tak Boleh Nyapres?

SMOL.ID - Mantan Gubernur DKI Jakarat Anies Baswedan didera isu terikat dua perjanjian, pertama soal utang Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno, kedua perjanjian politik dengan Prabowo Subianto.

Soal utang sudah dibantah, Partai Demokrat salah satu dari Partai Koalisi Perubahan paling getol meresponnya.

Sedangkan soal perjanjian dengan Prabowo sendiri hingga ini belum diklarifikasi.

Janji politik antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto diungkap Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno sendiri ikut dalam perjanjan itu. Sandiaga Uno mengatakan, ada perjanjian terkait Pilpres yang diteken dirinya bersama Anies Baswedan dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sandiaga Uno Diminta Buka Fakta soal Utang Anies Baswedan Rp 50 Miliar, agar Terang Benderang

Sandiaga mengklaim dirinya komitmen dengan perjanjian yang sudah diteken secara legal itu.

"Saya sampai saat ini komit, karena saya tanda tangan itu, komit dan mungkin yang lain bisa ditanyakan," ujar Sandiaga, Senin 30 Januari 2023.

Dijelaskan Sandiaga, perjanjian dengan Prabowo dan Anies itu diteken di atas materai pada September 2016 lalu. Tepatnya malam sebelum pendaftaran Pilgub DKI tahun 2017.

"Itu terkait Pilgub 2017. Malam itu kita tanda tangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September," ujar Sandiaga.

"perjanjian itu sih legal, ditandatangani bertiga dan seingat saya ada materainya," tambah Sandiaga.

Sayangnya, Sandiaga enggan mengungkap apa saja isi dari perjanjan politik tersebut.

Sandiaga merasa tidak etis jika mengungkapkan isi dari perjanjian itu karena tak memegang salinannya.

Baca Juga: Heboh Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Rp 50 Miliar, Erwin Aksa Sebut untuk Logistik Pilkada DKI

"Itu (perjanjian) yang ngedraft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco," tukas Sandiaga.