Soal Utang Anies ke Sandiaga Rp 50 Miliar, NasDem: Jika Benar Segera Selesaikan

SMOL.ID - Partai NasDem menegaskan tak ada urusan dengan perjanjian politik baik itu utang maupun soal Pilpres antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno juga Prabowo Subianto.

Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan, semua isu soal utang dan perjanjian politik tidak ada hubungannya dengan partainya.

Jika benar ada utang, maka Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem sebagai Capres 2024, segera menyelesaikannya.

"Kalau benar ada utang piutang, selesaikan, yang dirugikan gunakan mekanisme," tandas Ahmad Ali, Senin 6 Februari 2023 lalu.

Baca Juga: Selain soal Utang Anies Baswedan Disebut Terikat Perjanjian Politik dengan Prabowo, soal Tak Boleh Nyapres?

Sebelumnya, publik dikejutkan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa soal mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya utang ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiga Uno.

Jumlahnya tak main-main mencapai Rp 50 miliar, diperlukan untuk logistik saat Pilkada DKI 2017 kala itu.

Erwin Aksa mengungkapkan Anies juga menandatangani surat perjanjian utang piutang, yang disaksikan dirinya dan pengacara Sandiaga, Rikrik Rizkyana.

Erwin Aksa kala itu merupakan timses duet Anies - Sandi di Pilkada DKI Jakarta 20i7.

Menurut Erwin uang itu untuk biaya logistik putaran pertama Pilkada. Saat itu kondisinya masih susah, sedangkan Sandiaga lah yang memiliki dana.

Baca Juga: Sandiaga Uno Diminta Buka Fakta soal Utang Anies Baswedan Rp 50 Miliar, agar Terang Benderang

"Yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya." ungkap Erwin dalam wawancara di akun YouTube Akbar Faizal beberapa waktu lalu.

Kemudian perjanjian utang piutang disusun Rikrik Rizkyana.

"Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit. Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," tukas Erwin Aksa.

Namun Erwin Aksa tak tahu menahu kelanjutan utang Anies ke Sandiaga selanjutnya. Namun dia memperkirakan utang itu belum lunas.***